21 April 2025

Get In Touch

Jelang Idul Adha, Harga Sembako Di Surabaya Relatif Stabil

Jelang Idul Adha, Harga Sembako Di Surabaya Relatif Stabil

Surabaya- Menjelang Peringatan Hari Raya Idul Adha 1441Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perdagangan (Disdag)terus melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok di pasar. Berdasarkanhasil pantauan tersebut, harga bahan pokok relatif masih stabil.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan(Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati. Menurut dia, saat turun bersamajajarannya untuk sidak langsung ke beberapa pasar, harga kebutuhan pokok masihterpantau stabil dan tidak melebihi Harga Acuan Penjualan di Konsumen (HAPK).

“Seperti harga telur relatif masih aman. Karena harga dariRp 24 ribu menjadi Rp 24.800. Artinya kenaikannya sangat sedikit sekali danterus dalam pantauan kami,” kata Wiwiek, Kamis (23/7/2020).

Apabila telur mengalami sedikit kenaikan, hal ini berbedadengan bawang merah kualitas lokal yang harganya justru mengalami penurunan.Berdasarkan pemantauan pada 15 Juli 2020, Wiwiek menyebut, harga bawang merahkualitas lokal rata-rata Rp 28.714 ribu per kilogram. Kemudian pada 20 Juli2020 turun menjadi Rp 26.143 ribu per kilogram, bahkan keesokan harinya hargaturun menjadi Rp 25.286 per kilogram.

“Terbaru hari ini rata-rata harga bawang merah kualitaslokal, Rp 24.429 ribu per kilogram,” papar Wiwiek.

Sedangkan bahan pokok lain seperti minyak goreng curah,terhitung sejak tanggal 20 – 23 Juli 2020 tidak ada peningkatan. Hargarata-rata minyak curah Rp 11.357 ribu per liter. Meskipun begitu, Wiwiekmenyatakan, pada pekan lalu harga minyak goreng curah berkisar rata-rata Rp11.071 ribu per liter. “Jadi memang harga masih terbilang stabil,” jelasnya.

Di samping itu, Wiwiek memastikan akan mengendalikan hargabahan pokok dengan gencar melalui sidak di pasar-pasar tradisional. Sepertiyang sudah berjalan di Pasar Wonokromo, Pasar Tambahrejo, Pasar Pucang, PasarPabean, Pasar Genteng dan Pasar Kembang.

“Biasanya kami sidak ke pasar yang besar-besar dahulu.Setelah itu baru kami menyisir ke pasar yang menjadi acuan. Misalnya, PasarBalongsari, Pasar Tembok,” papar dia.

Setelah sidak, jika ditemukan pergerakan harga maka Disdagbersama dengan petugas gabungan akan langsung menuju aktivitas operasi pasar.Bahkan, Wiwiek mengungkapkan, operasi pasar bakal digelar di sekitar wilayahpasar yang mengalami kenaikan harga.

“Jadi misalnya Pasar Genteng. Kami lakukan operasi pasarsampai dengan tingkat kelurahan sekitar wilayah itu. Untuk komoditasnya kitasediakan yang mengalami kenaikan harga dahulu yang kita suplai,” pungkasnya. (ist)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.