
Sidoarjo - Di tengah pandemi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berupaya mencetak santri yang kreatif dan mandiri sebagai bekal menghadapi tantangan hidup di tengah masyarakat. Hal itu dilakukan dengan membentuk santri entrepreneur.
Upaya pembentukan santri entrepreneur ini dilakukan melalui program santri entrepreneur hidroponik. Kewirausahaan hidroponik dipilih karena berawal dari pelatihan yang diadakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Umsida tahun 2019.
"Melihat antusisme santri yang sangat besar terhadap hidroponik, maka setelah KKN kami melanjutkan program tersebut dan menetapkannya sebagai ekskul baru dengan nama Kewirausahaan Hidroponik,” ungkap Widiyanti, Kepala SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin. Rabu (22/7/2020).
Skill kewirausahaan 15 santri yang tergabung dalam Klub Kewirausahaan Hidroponik ditingkatkan dengan beberapa tahapan kegiatan yang dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Juli 2020.
Peningkatan skill santri terus diupayakan oleh SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Bersama Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) dari Umsida.
Sementara, Ima Faizah, ketua Tim Abdimas menjelaskan bahwa santri tidak hanya dibekali dengan ketrampilan mengelola hidroponik, namun juga dilatih untuk membuat laporan keuangan usaha. Teknik menghitung harga pokok produksi hidroponik, serta dimotivasi untuk menjadi entrepreneur yang konsisten menerapkan nilai-nilai Islam.
Dalam kesempatan ini, Tim yang beranggotakan 3 dosen dan 2 mahasiswa UMSIDA ini menghibahkan dua instalasi hidroponik model horisontal berukuran 1,5 dan 2 meter. “Biar santri semakin semangat mengasah kemampuan wirausahanya,” tandas Iffat, salah satu anggota Tim.
Sementara itu, ketua Klub Kewirausahaan Hidroponik, Daffa Fahrezi, mengaku sangat senang dengan kegiatan ini dan semakin termotivasi untuk berwirausaha hidroponik. “Saya mewakili teman-teman mengucapkan terima kasih kepada Umsida karena telah banyak dibantu untuk klub KWU kami,” pungkasnya. (Pin)