
Surabaya-Kue klepon disebut tidak islami hebohkan warganet. Bahkan hingga pukul 14.27 Wib, Selasa (21/7), tagar #klepon bertengger dalam 10 besar trending topic Twitter Indonesia. Media sosial lain, seperti Facebook hingga Aplikasi WhatsApp juga sedang ramai memperbincangkan soal itu.
"Kue klepon tidak islami, yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami," tulis pembuat gambar promosi tersebut dengan gambar latar belakang kue klepon seperti dilihat Harian LenteraToday. Belum diketahui siapa pembuat promosi itu. Namun pada bagian pojok kanan bawah gambar tertulis nama Abu Ikhwan Aziz.
Menurut kalangan ulama, informasi tersebut tidak tepat dan rumor belaka. Seorang ulama dari Madura, Maaruf Khozin atau yang biasa dipanggil Gus Maaruf Khozin justru menanggapinya dengan sebuah candaan.Alih-alih turut memprotes unggahan soal klepon yang tidak Islami, Ketua Aswaja Center Jawa Timur itu justru menimpalinya dengan sebuah humor.
"Masukkan biji kurma ke dalamnya. Langsung jadi klepon Islami," tulis Gus Maaruf Khozin dikutip dari laman Facebook-nya.

Terpisah, dalam Islam, menurut Ustaz Wahyul Afif Al-Ghafiqi, kue klepon tetap boleh dan halal dikonsumsi."Tidak tepat itu. Insyaallah klepon Halalan Toyyiban, jika bahannya untuk membuatnya halal, tidak tercampur barang najis dan diperoleh dengan jalan yang halal," kata ustaz KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi.
Ustaz Wahyul menjelaskan kabar klepon tidak Islami itu berasal dari orang-orang yang minim ilmu agama dan kerap salah pengertian. Dalam Islam, tidak ada pengelompokan makanan Islami atau tidak, yang ada adalah makanan yang halal dan haram.
"Menganggap semua dari Timur Tengah itu syar'i dan menganggap yang dari Indonesia enggak Syar'i, padahal dia lahir besar dan makan makanan Indonesia semacam klepon, gethuk, tempe, awug dan lain-lain yang enggak ada di Arab," ungkap Wahyul yang merupakan Pengasuh Taman Belajar Al-Afifiyah ini.
Wahyul menyarankan agar setiap Muslim dapat memilah informasi yang benar dari orang-orang yang tepat dan sungguh-sungguh memahami agama."Kalau enggak paham tentang ilmu agama ya jangan berfatwa atau bicara seakan-akan dirinya ahli agama, nanti bisa ngawur dan ricuh umat ini," ucap Wahyul.
Sebuah WA Share dari seorang bernama Wardhana juga meminta masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi. “Saya mencarinya di Google, Twitter, Facebook, Tokopedia dan toko online nya dan hasilnya? TIDAK ADA! BAHKAN TIDAK ADA NAMA TOKO YANG BERADA DIBAWAH NAUNGAN ABU IKHWAN AZIZ,” tulisnya.
Wardhana pun meminta semua bisa mawas diri menerima informasi provokasi dengan tidak menelannya mentah-mentah.”Apalagi di Facebook ini, (maaf) jujur saja targetnya orang tua yang suka menelan informasi mentah-mentah dan disebarkan lagi lewat Whatsapp.Untuk apa postingan tersebut di posting? Tentu saja untuk merusak nama Islam, dan orang-orang yang sinis dengan Islam pasti akan meramaikan postingan tersebut,”tutupnya. (ist,ins)