16 April 2025

Get In Touch

Hari ini Ribuan Ojol dan Kurir Demo di Jakarta, Tuntut Perbaikan Komisi dan Kejelasan Aturan

Aksi demo ojol beberapa waktu lalu di Jakarta.(foto:ist/Tribunnews)
Aksi demo ojol beberapa waktu lalu di Jakarta.(foto:ist/Tribunnews)

JAKARTA (Lenteratoday) - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir se Jabodetabek serta beberapa daerah di Indonesia, akan menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Kamis(29/8/2024) hari ini. Mereka menuntut perbaikan pembagian komisi, serta aturan yang jelas terkait ojol.

Aksi demo damai driver ojol dan kurir ini, akan melibatkan sejumlah elemen komunitas driver ojek online.

"Informasi dari rekan-rekan kami bahwa aksi akan diikuti sekitar 500-1000 pengemudi ojol dari berbagai komunitas di Jabodetabek, dengan rencana pelaksanaan demo pada, Kamis(29/8/2024) besok jam 12.00 WIB," ujar Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono di Jakarta, Rabu(28/8/2024).

Berdasar informasi yang dihimpun, salah satu agenda tuntutan utama adalah mendesak perusahaan aplikasi ojek online memperbaiki skema pembagian komisi ke driver.

Para driver ojol mengeluhkan potongan komisi, yang dipotong perusahaan aplikasi ojek online dari pendapatan driver mengangkut penumpang atau mengantar barang terlalu tinggi.

Sementara, biaya operasional harian driver seperti biaya untuk makan, perawatan kendaraan seperti penggantian pelumas dan suku cadang berkala seperti ban, kampas rem, sepenuhnya ditanggung driver.

Igun memaparkan aksi demo juga akan mengajukan sejumlah tuntutan, kepada pemerintah. Sebab ojol dan kurir merasa tertekan, dengan kebijakan perusahaan dan pemerintah.

Massa akan menuntut adanya legal standing hukum yang jelas, bagi para pengemudi ojol. Ini agar perusahaan tidak berbuat semena-mena terhadap ojol dan kurir selaku mitranya.

"Belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol, maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tidak dapat diberikan sanksi tegas oleh pemerintah. Hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," katanya.

Aksi akan dilakukan di Istana Merdeka, kantor perusahaan ojek daring di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat dan kantor di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan.

Pihak ojol berharap perusahaan aplikasi juga hormati penyampaian pendapat dari para mitranya, sebagai bentuk masukan yang perlu diperhatikan.

"Pemerintah juga dapat menyimpulkan, permasalahan yang terus berulang di ekosistem transportasi online ini," kata Igun.

Igun menambahkan Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia menghormati dan mendukung aksi damai, selagi tidak menimbulkan suatu gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi.

"Sedangkan pihak Pemerintah juga belum dapat berbuat banyak, untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi yang ada. Dikarenakan hingga saat ini status hukum ojek online ini kami nilai masih ilegal, tanpa adanya legal standing berupa Undang-Undang," tambah Igun.

Igun memastikan aksi akan dilaksanakan secara damai tanpa ada provokasi dari pihak manapun, baik dari pihak pelaksana aksi damai maupun dari pihak pengemudi ojol lain yang tetap melaksanakan kegiatan melayani pelanggan.

"Kita jaga ketertiban bersama, guna tercapainya tujuan aksi damai," tuturnya.

Sebelumnya, Koalisi Ojek Nasional menyerukan seluruh driver ojek hingga kurir online melakukan aksi unjuk rasa dan menghentikan aktivitas pengantaran kepada konsumen.

Dalam seruan lainnya, Driver Ojek Online sejabodetabek dan se-Indonesia bahkan mengabarkan pesanan konsumen tidak akan diterima dalam bentuk apapun (Food, Ride, dan Paket) pada tanggal 29 Agustus 2024.

Secara terpisah, Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina dalam keterangan resminya mengatakan operasional Gojek akan tetap berjalan normal, dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa.

"Kami juga mengimbau kepada mitra driver, agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa."

"Gojek akan menindak tegas oknum-oknum, yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami," ujarnya.

Rosel mengatakan pihaknya sangat terbuka terkait aspirasi para mitra ojol terkait tarif. Namun, hal itu dapat dilakukan dengan komunikasi yang baik dan tidak kontraproduktif. Karena hal tersebut dapat merugikan para mitra ojol dan kurir online, yang menggantungkan pendapatannya sebagai ojol dan kurir online.

"Kami sangat terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek dan senantiasa mengimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib. Selama ini, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki,” ujarnya.

Sementara itu, ditanya soal rencana aksi demo driver ojol hari ini, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kemnaker, Indah Anggoro Putri mengaku belum mendapat informasi soal aksi tersebut.

Namun, ia menyebut beberapa hal terkait potongan aplikator yang mencapai 30 persen. Indah menyebut hal itu bukan kewenangan Kemnaker untuk mengatur.

"Saya belum dengar. Biasanya kalau mau demo ngundang saya," katanya hari ini.

Sumber: Tribunnews/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.