19 April 2025

Get In Touch

Menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri Pertama di Kota Kediri, SMPN 6 Masuk Tahap Verifikasi

Tim Kemen LH dan Kehutanan saat verifikasi lapangan di SMPN 6 Kota Kediri.
Tim Kemen LH dan Kehutanan saat verifikasi lapangan di SMPN 6 Kota Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - SMP Negeri 6 Kota Kediri menjadi calon Sekolah Adiwiyata Mandiri pertama di Kota Kediri. Sekolah tersebut memasuki tahap verifikasi lapang dari tim verifikator Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) dan Kehutanan, Rabu (28/8/2024) .

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin saat menyambut kedatangan tim verifikator mengatakan selama mendampingi SMPN 6 Kota Kediri dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata, sekolah ini terus mengembangkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).

Gerakan ini sesuai Permen LHK No. 52/2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah. “SMPN 6 Kota Kediri adalah sekolah pertama yang kita damping untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, setelah mencapai Sekolah Adiwiyata Nasional 2021 lalu. Begitu banyak perkembangan dan inovasi yang dilakukan SMPN 6 menuju terwujudnya Sekolah Adiwiyata Mandiri,” ungkapnya.

Program GPBLHS sendiri adalah aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.

Gerakan PBLHS ini untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta merupakan suatu upaya dalam mendukung ketahanan bencana warga sekolah.

“Dengan program GPBLHS ini, kita harapkan sekolah bisa memunculkan generasi-generasi peduli lingkungan, yang mau menjaga lingkungan baik itu kebersihan maupun penghijauannya,” ujarnya.

Imam berharap ke depan setiap sekolah di Kota Kediri bisa mencapai Sekolah Adiwiyata Mandiri. “Selain berharap SMPN 6 berhasil meraih Sekolah Adiwiyata Mandiri, tentu berharap SMPN 6 bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain dan bisa menyusul SMPN 6 untuk segera meraih Sekolah Adiwiyata Mandiri,” ungkapnya.

Dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata Mandiri, Kepala Sekolah SMPN 6 Kota Kediri Sri Rejeki mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan, peningkatan dan pembenahan selama kurang lebih 2 tahun terakhir dengan menerapkan kebiasaan dan perilaku pola hidup bersih, sehat dan melestarikan lingkungan hidup di lingkungan sekolah.

“Untuk bisa mencapai Sekolah Adiyawata Mandiri tentu tidak bisa dalam waktu singkat, kita perlu mempersiapkan banyak hal dan Alhamdulillah banyak yang sudah kita tingkatkan dalam 2 tahun terakhir ini,” ungkapnya saat ditemui usai menyambut Tim Verifikator.

Sri juga menjelaskan bahwa untuk mencapai Sekolah Adiwiyata Mandiri, sekolah tidak hanya cukup menerapkan program GPBLHS tapi juga harus memperkenalkan atau membina sekolah-sekolah lain, minimal 2 sekolah yang harus di bina untuk melengkapi administrasi penilaian. “Kami sudah membina dan mengimbaskan ilmu dan pengalaman SMPN 6 ke SMPN 8 dan SMP PGRI 1 Kota Kediri,” ungkapnya.

Terakhir Sri berharap SMPN 6 Kota Kediri bisa lolos dan mencapai Sekolah Adiwiyata Mandiri. Ia berjanji akan terus mengembangkan inovasi dan pemeliharaan lingkungan hidup di SMPN 6.

Sementara itu, usai melihat secara langsung kondisi sekolah, Tim Verifikator Pengembangan Generasi Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Maisaroh mengaku kagum dan memberikan apresiasi atas penerapan program GPBLHS dan inovasi dari SMPN 6 Kota Kediri. “Cukup banyak yang kami lihat di SMPN 6 Kota Kediri ini. Kami berharap SMPN 6 Kota Kediri bisa menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain di Kota Kediri dan kota/kabupaten lain,” ujarnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.