19 April 2025

Get In Touch

PKKMB 2024 Untag Surabaya Integrasikan Teknologi dengan Aksi Peduli Lingkungan

Mahasiswa saat melakukan scan barcode yang ditempelkan pada box konsumsi yang akan muncul informasi mengenai gerakan sadar lingkungan.
Mahasiswa saat melakukan scan barcode yang ditempelkan pada box konsumsi yang akan muncul informasi mengenai gerakan sadar lingkungan.

SURABAYA (Lenteratoday)- Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) mengusung konsep ‘Teknologi untuk Budi Pekerti’ dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024. 

Koordinator Sie Layout dan Dekorasi PKKMB 2024 Untag Surabaya, Aditya Rizki Adi, S.T., M.T. mengatakan, tema tersebut diambil dengan harapan bahwa perkembangan teknologi dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai luhur budi pekerti.

Salah satu bentuk implementasi teknologi dalam PKKMB 2024 yang mendukung pembentukan karakter mahasiswa baru adalah melalui himbauan kreatif untuk menjaga kebersihan lingkungan. 

Himbauan tersebut disampaikan melalui video berdurasi 1 menit 26 detik yang ditayangkan di videotron pada hari pertama PKKMB, Sabtu (24/8/2024). 

Ia menjelaskan, video tersebut menampilkan seorang pantomim, yang berusaha membuang sampah pada tempatnya, tetapi tempat sampah sudah penuh. Akhirnya, pantomim mengambil trash bag dan membuang sampah ke dalamnya.

"Pesan dari video ini adalah agar mahasiswa baru selalu membuang sampah pada tempatnya, dan jika tempat sampah penuh, mereka diharapkan menggunakan trash bag yang tersedia di sekitar tempat tersebut," jelasnya.

Selain itu, teknologi juga diintegrasikan melalui barcode yang ditempelkan pada box konsumsi para mahasiswa baru. Ketika barcode dipindai, akan muncul informasi mengenai gerakan sadar lingkungan. "Konsumsi ini secara khusus diberdayakan oleh Untag sebagai bagian dari upaya hidup sehat dengan gizi seimbang," ucapnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa baru Alya Risa Salma Muttaqin, menyambut baik adanya penayangan video tersebut. 

"Bagus banget, soalnya bisa menyadarkan mahasiswa maupun yang ada di lingkungan kampus agar lebih sadar diri untuk membuang sampah pada tempatnya," ungkap Alya.

Selain Alya adapula Alifah Faujiiah Chintia Maharani, mahasiswa baru dari Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi.

Ia menilai bahwa integrasi barcode tersebut sangat membantu dan memudahkan mahasiswa baru dalam memahami cara membuang sampah yang benar. 

"Menurut saya, barcode pada box makanan tersebut sangat membantu mahasiswa baru untuk lebih sadar akan kebersihan lingkungan. Jadi kita bisa lebih mudah melihat contoh cara membuang sampah pada tempatnya," tukasnya.

Reporter: Amanah/rls / Co-Editor: Nei-Dya

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.