20 April 2025

Get In Touch

Kota Malang Alami Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, Pemkot Siapkan Strategi

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lenteratoday)
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) – Kota Malang mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut. Dengan angka deflasi masing-masing -0,08 persen pada Mei, -0,36 persen pada Juni, dan -0,01 persen pada Juli 2024. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengungkapkan adanya kecenderungan melemahnya daya beli masyarakat, meski dampaknya belum signifikan.

"Memang ada kecenderungan penurunan daya beli, tetapi sampai hari ini tingkat konsumsi di Kota Malang cukup besar, sehingga dampaknya belum signifikan," ujar Eko, ditemui di Kantor Diskopindag Kota Malang, Selasa (20/8/2024).

Menanggapi tren deflasi yang berturut-turut, Eko mengaku Pemkot Malang telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga stabilitas inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan daya beli, salah satunya promosi, kegiatan berupa event. Itu multi effectnya kan cukup besar," tambahnya.

Selain itu, menurutnya Pemkot Malang juga akan melakukan intervensi harga melalui beberapa program. Di antaranya yakni operasi pasar dan pengaktifan kembali Warung Tekan Inflasi (WTI) yang bertujuan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Dalam upayanya mengendalikan inflasi, Eko menyampaikan, pihaknya juga telah menjalin kerja sama antar daerah (KAD) dengan Kabupaten Probolinggo dan Lumajang. Probolinggo akan menyuplai bawang merah, sambungnya, sedangkan Lumajang akan menyuplai cabai.

Lebih lanjut, mengenai besaran komoditas yang diambil melalui kerja sama ini, Eko menjelaskan keputusan akan diambil berdasarkan perkembangan harga di pasar.

"Kalau harga barang seperti bawang merah yang kemarin terus melambung tinggi, kami akan segera melakukan kerja sama dan pembelian dari daerah tersebut untuk menjaga kestabilan harga. Kayak kemarin cabai itu kami sudah menggelontorkan sekitar 20 ton," kata Eko.

Terpisah, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menegaskan tugas pengendalian inflasi bukan hanya berkaitan dengan menurunkan harga, tetapi juga menjaga inflasi pada batas yang ideal.

Menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat serta kestabilan ekonomi daerah. "Jadi tidak hanya kita turun paling rendah, tapi ada batas ideal untuk tingkat inflasi," jelasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.