KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebut Kabupaten Kediri sudah memasuki peradaban baru. Di mana peradaban baru yang dimaksud ditandai dengan dioperasionalkan Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri, tak lama lagi disusul pembangunan jalan tol sebagai akses menuju bandara.
Hal disebutkan Bupati Hanindhito saat memimpin upacara peringatan Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesiadi Stadion Canda Bhirawa, Pare, Sabtu (17/8/2024) pagi. Ulang tahun Kemerdekaan Indonesia ke-79 ini mengusung slogan 'Nusantara Baru, Indonesia Maju,' sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Konsep yang diusung pada slogan itu menjadi harapan peradaban baru bagi bangsa Indonesia. Mas Dhito, sapaan akrab bupati Kediri menyebut, Kediri sebagai salah satu Kabupaten tertua di Indonesia yang berusia 1220 tahun, pada 2024 ini juga memiliki peradaban baru.
"Harapan dengan Nusantara ini mempunyai peradaban baru di IKN, Kediri juga memiliki peradaban baru di Kabupaten Kediri," katanya usai memimpin jalannya upacara peringatan ke-79 kemerdekaan RI.
Dia memaparkan, Pemkab Kediri telah menyelesaikan beberapa jembatan (mendukung konektivitas antar-daerah), rumah sakit RSKK juga sebentar lagi akan selesai. Pembangunan insfrastruktur ini menjadi program prioritas pemerintahan Mas Dhito. Termasuk pembangunan fisik sarana akses kesehatan secara tidak langsung akan mempengaruhi terhadap daya saing dan pertumbuhan pembangunan daerah.
Di sisi lain, dengan kepindahan ibu kota baru ke IKN, Kabupaten Kediri yang kini berusia 1220 tahun, dapat pula diartikan sebagai salah satu ibu Nusantara dari IKN. “Nusantara baru ini dimulai dari mother of nature atau ibu Nusantaranya adalah salah satunya di Kabupaten Kediri,” jelas Mas Dhito.
Adapun dalam upacara peringatan HUT RI ke-79 tahun tersebut, Mas Dhito juga mengapresiasi kapasitas Paskibra selama menjalankan tugas sebagai pasukan pengibar bendera merah putih. “Paskibra saya rasa sudah sangat maksimal dan kami mengapresiasi, karena merekalah patriot di masa sekarang,” pungkasnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
