
KEDIRI, (Lenteratoday) - Untuk meningkatkan skor smart city Kota Kediri yang sudah dalam kategori baik, Pemkot Kediri dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus mengoptimalkan kolaborasi dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder.
Hal itu disampaikan Kepala Diskominfo Kota Kediri, Apip Permana usai mengikuti Forum Group Discussion (FGD) dan Diskusi Koordinasi Pemanfaatan Teknologi Telekomunikasi dan Informasi yang dilaksanakan secara virtual, Selasa(13/8/2024).
Kegiatan tersebut diadakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berlangsung sejak pukul 8.30 WIB dan diikuti seluruh Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota se-Indonesia, termasuk Pemkot Kediri. Kegiatan ini dalam rangka menyusun kajian transmisi jaringan telekomunikasi dan informasi pada implementasi smart city,
“Program smart city menjadi milik bersama yang harus diwujudkan semua elemen” ujar Apip.
Terkait implementasi smart city di Kota Kediri, dia berharap kolaborasi lintas sektor semakin terjaga dengan baik.
“Meskipun skor baik, akan tetapi untuk menjadi kota pintar jalan kita masih panjang,” pungkasnya.
Lebih lanjut Apip Permana mengatakan smart city merupakan suatu action atau kegiatan, yang memberikan manfaat bagi masyarakat dengan cara-cara yang lebih efisien, murah, mudah, dan cepat melalui pemanfaatan IT.
“Bukan berarti dalam Smart City yang ditonjolkan IT, seperti tadi yang disampaikan dalam paparan bahwa IT hanya sebagai tools atau sarana pendukung bukan substansi kota cerdas. Namun masyarakat saat ini memahami bahwa definisi smart city identik dengan IT teknologi,” jelasnya.
Sementara itu sasaran pelaksanaan FGD tersebut, yakni pemanfaatan jaringan telekomunikasi di lokasi-lokasi pelayanan publik di seluruh wilayah Indonesia yang fokus pada tiga sektor layanan. Antara lain kantor pemerintahan, lembaga pendidikan, dan fasilitas kesehatan.
Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Kominfo, Dwi Elfrida Martina dalam FGD menyampaikan kunci utama penyelenggaraan smart city, yakni melalui kolaborasi dan kebersamaan untuk mengatasi setiap permasalahan kota melalui upaya-upaya inovatif.
Hingga 2024 telah ada 251 kabupaten/kota yang telah memiliki masterplan smart city, Ia menekankan bahwa smart city adalah tentang bagaimana setiap pihak dalam kawasan kota mengembangkan solusi-solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan-permasalahan kota atau menuju pada kemajuan dan kesejahteraan kota.
Guna mengoptimalkan penggunaan Tenkonologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk menunjang Program Smart City, pemerintah pusat juga telah mengatur sejumlah upaya seperti yang disampaikan Eddy Satria dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).
Upaya-upaya tersebut di antaranya: melanjutkan program eksisting, menyiapkan terobosan penyediaan infrastruktur serta adopsi teknologi, menghidupkan kembali pemanfaatan fiber optik yang sudah terpasang, dan membangun ekosistem digital yang kondusif.
Reporter: Gatot Sunarko/Editor: Ais