
Kediri - Dinas Pasar Kota Kediri beruapaya maksimal mencegah pasar-pasar tradisional yang menjadi kewenangannya sebagai klaster baru penularan Covid-19. Mulai menerapkan protokol kesehatan hingga imbauan keliling dengan memanfaatkan personel pemungut retribusi pasar yang membawa pengeras suara.
Upaya-upaya itu menjadi sesuatu yang baru bagiibu-ibu yang biasa berbelanja di pasar. Seperti di Pasar Pahing yang mulaidibuka kembali, Senin (13/7/2020) lalu, bersama semua pasar tradisional di KotaKediri menerapkan protokol kesehatanyang lumayan ketat bagi para pedagang maupun pengunjung pasar.
Selain penyediaan fasilitas cuci tangan dibeberapa titik dan pemeriksaan suhu tubuh, ada yang unik yang dilakukan PDPasar Kota Kediri, selaku pengelola pasar di Kota Kediri. Seperti yang terlihatdi Pasar Pahing hari ini, Jumat (17/7/2020), mereka menggunakan tenaga pemungutretribusi sekaligus menjadi “motor ledang” dengan menyiarkan pesan-pesan protokol kesehatan covid.
Caranya, setiap kali berkeliling pasar untukmemungut retribusi, para petugas ini sekaligus membawa pengeras suara yangdikalungkan di pundak dengan memutarrekaman suara pesan protokol kesehatan, dibawa para petugas saat menarik retribusikepada pedagang yang tersebar di setiap sudut pasar. Tak hanya di Pasar Pahing,ledang lokal juga dilakukan di Pasar Banjaran, Setonobetek dan Pasar Centong.
Direktur Utama Perumda Pasar Joyoboyo Kota Kediri, M. Ihwan Yusuf mengatakan memang meminta bantuan Dinas Kominfo terkait rekaman pesan-pesan protokol kesehatan Covid, “Rekaman ini kami memang minta dari Diskominfo. Kebetulan mereka sudah ada yang sebelumnya dipakai untuk ledang. Jadi kami pakai itu untuk memberikan informasi kepada para pedagang maupun pengunjung pasar,” tandasnya.
Agar pesan dapat tersampaikan ke seanterosudut pasar, menurut Yusuf, pihaknya sengaja memberdayakan penarik petugasretribusi sekaligus membawa pengeras suara, “Jadi selain berkeliling menarikretribusi, juga menyiarkan woro-woro-nya. Kalau pakai pengeras suara juga biar lebih personal. Berjaga-jaga kalauada pedagang yang bertanya-tanya.”
Sementara di beberapa pasar, sosialisasi jugadilakukan dengan memutar video dengan memanfaatkan televisi yang ada di dalampasar. Seperti Pasar Banjaran dan Setonobethek
Salah satu pedagang di Pasar Pahing, Bu Harmengaku senang dengan adanya rekaman suara ini. “Lumayan, jadi kayakmendengarkan radio gitu. Lha itusuara mbaknya juga merdu,” ujarperempuan penjual serundeng ini. Menurutnya, sejak adanya rekaman suara inipara pedagang lebih tertib untuk memakai masker. “Ya daripada diingatkan samamantri pasar atau dari pak Satpol, enak ini saja,” ujarnya tertawa.
Dengan adanya aksi ledang dan pemutaran video diharapkan bisa memberikan edukasi yang benar dan terus menerus kepada para pedagang maupun pengunjung pasar. Dan penerapan protokol kesehatan tidak hanya dilakukan selama di pasar saja tapi juga ketika mereka sudah berada di rumah. Dengan begitu, angka pertambahan kasus covid kluster pasar dapat lebih ditekan. (gos)