20 April 2025

Get In Touch

Juli 2024, Kota Kediri Kembali Catatkan Inflasi Terendah di Jawa Timur

Data komoditas penyumbang inflasi Kota Kediri di Juli 2024
Data komoditas penyumbang inflasi Kota Kediri di Juli 2024

KEDIRI (Lenteratoday) - Kota Kediri pada Juli 2024 kembali mencatatkan diri sebagai daerah dengan angka inflasi terendah di Jawa Timur. Alami penurunan harga pada beberapa komoditas, Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Kota Kediri Bulan Juli 2024 secara year-on-year (y-on-y) berada di angka 1,53 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Pardjan memaparkan secara month-to-month (m-to-m), Pardjan angka inflasi Kota Kediri sebesar -0,01 persen. Secara m-to-m, inflasi Kota Kediri lebih rendah dibandingkan Jawa Timur yakni 0,04 persen, serta lebih tinggi apabila dibandingkan dengan inflasi nasional juga yakni -0,18 persen.

Secara y-on-y, baik inflasi Jawa Timur maupun nasional berada di atas Kota Kediri masing-masing sebesar 2,13 dan 2,13 persen. “Jika kita lihat keterbandingan antar-daerah tadi bahwa kondisi ekonomi Kota Kediri masih relatif aman, artinya terjadi inflasi minus maka terjadi inflasi yang masih cukup bisa dikendalikan,” terang Pardjan saat paparkan Inflasi Juli 2024, Kamis (8/8/2024).

Selanjutnya Pardjan menyebutkan beberapa komoditas penyumbang inflasi secara m-to-m di Juli 2024, antara lain: cabai rawit menyumbang inflasi 0,16 persen, beras 0,12 persen, emas perhiasan dan Sekolah Menengah Pertama masing-masing 0,02 persen, kentang, alpukat, Taman Kanak-Kanak, daging ayam ras, dan minyak goreng masing-masing 0,01 persen.

Sementara itu, terdapat pula komoditas yang menjadi penghambat inflasi, yaitu: bawang merah mengalami deflasi -0,11 persen, cabai merah dan tomat masing-masing mengalami deflasi -0,04 persen, semangka, kacang panjang, bawang putih, pepaya masing-masing mengalami deflasi -0,02 persen.

Selanjutnya jeruk, melon, jagung manis, telur ayam ras, kol putih/kubis, kangkung, pisang, dan terong masing-masing mengalami deflasi -0,01 persen.

BPS mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pasokan bahan pangan di Kota Kediri, karena TPID Kota Kediri telah berupaya melakukan pemantauan harga komoditas di pasar dan menggelar Operasi Pasar Murni (OPM) secara berkala. “Dengan demikian semoga melalui berita resmi Statistik ini dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan bagi Pemkot Kediri,” pungkasnya.

Sementara itu dihubungi secara terpisah, Kamis (8/8/2024), Kabag Administrasi Perekonomian Tetuko Erwin Sukarno, selaku sekretaris TPID Kota Kediri menyampaikan selama Juli 2024 tekanan inflasi lebih banyak disebabkan fluktuasi harga bahan makanan karena tingkat ketersediaan dan permintaan.

Erwin juga menyampaikan komoditas bawang merah menunjukkan tren penurunan harga yang dipicu pasokan melimpah karena mulai memasuki masa panen raya di beberapa wilayah sentra bawang merah termasuk Kabupaten Nganjuk.

Komoditas lain mengalami kenaikan harga seperti cabai rawit, karena pasokan alami penurunan seiring dengan berakhirnya masa panen raya dan kerusakan tanaman di sentra cabai terdekat di Kabupaten Kediri.

Sedangkan komoditas lain yang mengalami kenaikan harga adalah beras, hal ini didorong oleh kenaikan harga gabah yang dipengaruhi oleh pasokan yang menurun pasca panen raya pada masa panen pertama (April – Mei 2024). Sementara masa panen kedua tahun ini diperkirakan akan berlangsung Juli – Agustus 2024.

"Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras ini, Pemkot Kediri akan bekerjasama dengan Perum Bulog untuk mempercepat proses penyaluran Bantuan Pangan kepada warga yang berhak menerima yang akan mulai dilaksanakan pada minggu ketiga di bulan Agustus mendatang sehingga dapat meringankan beban warga" tutup Erwin.(*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.