15 April 2025

Get In Touch

Kembali Dibuka, Museum Surabaya Kenalkan Sejarah Panjang Kota Pahlawan

Para pelajar saat mengunjungi Museum Surabaya.
Para pelajar saat mengunjungi Museum Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday)- Museum Surabaya baru saja dibuka kembali untuk masyarakat, setelah sebelumnya dilakukan revitalisasi.

Museum yang berlokasi di komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola ini hadir dengan wajah baru, menceritakan perjalanan panjang Kota Surabaya sejak zaman kerajaan hingga saat ini.

“Ini adalah wajah baru dari Museum Surabaya, di sini bercerita tentang terbentuknya Kota Surabaya mulai dari zaman kerajaan hingga terbentuklah Surabaya. Ada zaman kolonial penjajahan, lalu proklamasi setelah kemerdekaan sampai dengan saat ini,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu(7/8/2024).

Eri menjelaskan jika Museum Surabaya mengisahkan sejarah panjang, tentang identitas Kota Pahlawan. Di dalam museum ini, juga memamerkan koleksi moda transportasi hingga seni dan budaya yang ada di Surabaya. Tujuannya adalah untuk membangkitkan dan menjaga nilai-nilai sejarah, serta seni budaya yang ada di Kota Surabaya.

“Bahkan, di sini juga diceritakan tentang sejarah Soekarno yang lahir dan bersekolah hingga indekos di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya,” jelasnya.

Tak hanya itu, Eri mengungkapkan revitalisasi Museum Surabaya ini juga ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada para seniman yang telah membesarkan nama Kota Surabaya. Dengan bangga, diangkat pula kisah musisi Gombloh dan seniman Ludruk Kartolo di museum ini.

“Gombloh yang membesarkan nama Surabaya, ada nama-nama musisi Surabaya yang sudah terkenal hingga ke luar negeri,” ungkapnya.

Di dalam Museum Surabaya ini juga mengenalkan setiap Wali Kota yang pernah memimpin Surabaya, termasuk kebijakan-kebijakan dan pembangunan strategis yang telah dilakukan. Di samping itu, Museum Surabaya ini juga terintegrasi dengan sejumlah paket-paket wisata.

“Di sini dikenalkan Wali Kota yang memimpin Surabaya dari masa ke masa, di museum ini bisa belajar tentang kebijakan dan tata kelola kota dari setiap pemimpin di Surabaya,” ucapnya.

Eri menuturkan bahwa Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya diminta untuk membuat program edukasi, khusus bagi pelajar SD-SMP swasta maupun negeri. Seperti mengunjungi Rumah dan makam WR Soepratman, Rumah Bung Karno, hingga Makam Dr. Soetomo.

Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk menguatkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, khususnya pada momen menjelang Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun ini.

“Dispendik Surabaya memiliki kewajiban untuk mengajak seluruh siswa SD-SMP negeri dan swasta yang ada di lingkup Pemkot Surabaya bergantian menuju ke museum ini dan ke tempat bersejarah di Surabaya. Saya berharap anak-anak bisa mengerti dan tidak melupakan sejarah,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menyusun jadwal kunjungan ke Museum Surabaya maupun ke tempat-tempat bersejarah lainnya, bersama Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya.

Sedangkan untuk transportasinya, Dispendik akan berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Salah satunya menggunakan bus sekolah saat libur sekolah.

“Anak-anak SD dan SMP, kita jadwalkan secara bergiliran untuk berkunjung dan mengenal tempat-tempat yang menyimpan sejarah di Surabaya. Dengan demikian dapat mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar,” tukasnya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.