Mojokerto - Memperhatikan dan merubah wajah agar area aliran sungai Brantas menjadi kawasan wisata bahari di Mojokerto, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Walikota Mojokerto, Ita Puspitasari dan Wakil Walikota, Achmad Rizal Zakaria melakukan tabur benih ikan dalam acara Gerakan Bersih Sungai di Lapangan Mojokerto Kawasan Pariwisata (MKP), Minggu (3/11/2019) pagi.
Acara tersebut bertujuan untuk mengembalikan habitat ekosistem di Sungai Brantas yang selama rusak akibat dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Pada kesempatan itu, Khofifah mengajak seluruh warga sekitar dan masyarakat umum agar turut serta bertanggung-jawab atas lingkungan sekitar. Diantara sampah yang menjadi perhatian adalah sampah popok yang dibuang di sungai. Sebab, Pekerjaan Rumah (PR) bagi Jawa Timur saat ini adalah bagaimana dapat menanggulangi sampah popok yang sering dibuang ke sungai oleh oknum tak bertanggung-jawab.
Hal senada juga disampaikan oleh Walikota Mojokerto Ning Ita panggilan akrab Ita Puspitasari. Pemerintah Kota Mojokerto telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah sampah. Mulai dari mendaur ulang sampah sebagai kreasi unik yang bernilai ekonomi, hingga menjadikan bantaran sungai sebagai tempat wisata bahari yang dapat menarik perhatian wisatawan.
"Selama ini melalui Dinas Lingkungan Hidup, sampah yang ada di Kota Mojokerto telah dipilah dan dipilih. Mana yang bisa di-reuse, mana yang bisa di-recycle semua sudah dilakukan. Banyak hasil dari kreasi ibu-ibu dari bank sampah yang menjadikan limbah sebagai kreasi unik bernilai rupiah tinggi. Selain itu, kami juga menyiapkan wisata bahari dengan mengubah perwajahan bantaran sungai sebagai spot istimewa yang bisa dikunjungi wisatawan saat ke Kota Mojokerto," ungkap Ning Ita.
Kegiatan Gerakan Bersih Sungai tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Mojokerto, H. Pungkasiadi, Forkopimda Kota dan Kabupaten Mojokerto, Perum Jasa Tirta I, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), BPBD, Tagana, OPD, Relawan dan aktifis lingkungan. (Wis)
.jpg)
.jpg)
