20 April 2025

Get In Touch

Gaya Hidup Bersepeda, Mengejar Teknologi Hingga Gengsi

Ilustrasi aktif bersepeda (Pixabay)
Ilustrasi aktif bersepeda (Pixabay)

Gaya hidupbersepeda sedang menanjak saat ini. Berawal dari visi hemat energisekaligus cara menjaga kesehatan atau kebugaran tubuh.

Sepeda kini naik daungara-gara pandemi Covid-19.

Sepeda berkembang bukan hanyauntuk olahraga tapi juga sarana transportasi yang tergolong aman.

Masalahnya, tidak semua sepedabisa dinikmati semua orang. Ini bahkan jadi masalah terbesar yakni ukuranrangka atau frame sepeda belum tentu sesuai untuk semua orang dariberbagai tinggi badan.

Untuk mengatasinya, Arevo,perusahaan manufaktur pengguna teknologi 3D printing di Silicon Valley, AmerikaSerikat, membuat terobosan membuat Superstrata, sepeda yangdibuat spesifik untuk pemesannya. 

Berkat teknologi 3D Printing dariArevo, Superstrata bisa menentukan ukuran frame sepeda tanpa mengukur ulangpanjang lebarnya.

"Ukuran frame sepeda bisadisesuaikan dengan tinggi badan, berat badan, panjang lengan, dan kakipenggunanya," kata CEO Superstrata, Sonny Vu, kepada Tech Crunch 13Juli 2020.

Dia mengklaim spesifik untuksetiap pengguna pemilik tinggi badan 139 cm sampai 223 cm.

Dengan lebih dari 500 ribukombinasi, Superstrata menjadi sepeda berbahan serat karbon yangdiyakinkannya nyaman untuk semua kalangan.

Vu mengatakan, teknologi 3DPrinting yang dikembangkannya membuat frame sepedaSuperstrata mulus tanpa ada bekas-bekas pengelasan, lipatan, maupun baut.Bahan serat karbon yang digunakan juga dikenal kuat dan tahan lama.

Namun ada harga untukkenyamanan dan kualitas tersebut. Sepeda Superstrata dibanderol Arevocukup tinggi. Versi yang standar, Superstrata Terra, dijual sekitar $2.799 (lebih dari Rp 40 juta).

Sedangkan Superstrata Ion lebihmahal lagi yakni $ 3.999 (lebih dari Rp 58 Juta). 

Berbeda dengan Terra, Ionmemiliki tenaga listrik yang otomatis mengayuh hingga 88 kilometer danmembutuhkan dua jam untuk isi ulang dayanya hingga penuh.

Harga itu dipandang masih masukakal dibandingkan dengan sepeda konvensional dari material yang sama, seratkarbon, yang bisa dihargai sampai $ 12 ribu (Rp 174 Juta). 

Untuk saat ini, Superstratamenargetkan pasar dari para atlet dan juga hobiis sepeda. SepedaSuperstrata diperkirakan akan dijual di pasaran mulai Desember 2020.

"Seluruh proses darimenggambar sampai ke prototipe siap produksi butuh waktu dua bulan,"kata Vu lagi. 

Gaya hidup bersepeda, mengejarteknologi hingga gengsi. Dilansirdari situs road.cc berikut daftar sepeda yang dibanderol dengan harga mahal:

1. Pinarello Dogma F12 Disk
Dibanderol 12.000 poundsterling atau sekitar Rp 219 juta. Pinarello hadir dengan frame berteknologi tinggi dan sistem elektronik shifting yang baru.

2. Trek Madone SLR 9 eTap Project One
Sepeda Madone 9 SLR baru berwarna liar, bisa berubah tergantung dari arah mana anda melihatnya. Sepeda ini dibanderol 12.150 Poundsterling atau sekitar Rp 222 juta.

3. Aston Martin Storck Fascenario.3 Platinum
Aston Martin Storck Fascernario.3 dibanderol dengan harga 16.000 Poundsterling atau setara Rp 292 jutaan.

4. Ferrari SF01 Limited Edition Giallo Modena
Seri SF01 Limited Edition Giallo Modena. Harganya USD 18.600 atau sekitar Rp 269 juta dan hanya tersedia 12 unit di seluruh dunia

5. Lamborghini x Cervélo P5X Lamborghini Edition Bike
Mendapat pujian sebagai sepeda tercepat di dunia dan juga mahal. Harganya sekitar USD 20.000 atau sekitar Rp 290 juta. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Kamis, 16/7/2020) -Ist/abh.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.