
SURABAYA (Lenteratoday) – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait, menuturkan terdapat lebih dari 6.600 anak di Jember yang putus sekolah di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Kondisi tersebut akibat masih tingginya angka kemiskinan di daerah tersebut. Dia juga menandaskan, kemiskinan juga berdampak pada kasus stuting.
"Tentu ini angka yang sangat besar. Apalagi Jember adalah salah satu kabupaten tujuan pendidikan, tetapi anak-anak Jember angka putus sekolahnya masih sangat tinggi," ujar pria yang akrab disapa Gus Fawait, Kamis (25/7/2024).
Menurut Gus Fawait, kalau memang ada masyarakat miskin yang punya anak, maka pemerintah harus hadir untuk memastikan bagaimana anak orang miskin bisa sekolah, serta merangkul sekolah maupun pesantren dengan baik.
"Kami akan memperhatikan betul anak-anak orang tidak mampu dan kami akan bekerjasama dengan semua pihak, termasuk dengan pesantren, agar bagaimana angka putus sekolah tidak semakin banyak," imbuhnya.
Lebih lanjut, terkait permasalahan stunting, Gus Fawait menekankan bahwa stunting mungkin tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diminimalisir melalui pencegahan yang efektif. "Ke depan, ketika kemiskinan kita atasi, maka saya yakin angka stunting juga InsyaAllah akan bisa tertekan di Kabupaten Jember," ungkapnya.
"Kami akan fokus di dalam penanggulangan kemiskinan di Jember dan kami akan fokus bagaimana melindungi anak-anak Kabupaten Jember. Ini akan sesuai dengan target Indonesia Emas di tahun 2045," pungkasnya. (*)
Reporter: Pradhita | Editor : Lutfiyu Handi