
PONOROGO (Lenteratoday) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menyatakan ada tiga kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan. Untuk itu BPBD menyiapkan sejumlah armada truk tangki untuk mengantisipasi permintaan air bersih selama kemarau.
"Kami mulai melakukan assessment potensi kekeringan di sejumlah wilayah," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ponorogo Agung Prasetyo di Ponorogo, Rabu (24/7/2024).
Dia menandaskan, dari hasil assessment tersebut, setidaknya ada tiga kecamatan yang masuk potensi rawan kekeringan. Ketiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Slahung, Bungkal serta Badegan.
Lebih lanjut dia menjelaskan di Kecamatan Slahung ada Desa Snepo dan Desa Duri. Kemudian di Kecamatan Badegan ada Desa Karangan dan Desa Dayakan. Sedangkan Kecamatan Bungkal itu di Desa Belang.
Dari sekian desa di tiga kecamatan tersebut yang berpotensi paling besar terjadi kekeringan adalah Desa Duri. Sebab, setiap tahun Desa Duri menjadi langganan kekeringan dan harus dibantu dengan droping air bersih.
"Kekeringan di Ponorogo selalu diawali di Desa Duri, karena memang sudah menjadi langganan setiap tahunnya," katanya.
Sedangkan untuk desa lainnya yang masuk hasil assessment, Agung menyebutkan jika mayoritas sudah memiliki sumur dalam serta pipanisasi sehingga diperkirakan masih mampu mencukupi kebutuhan dasar air bagi warganya.
Kendati demikian pihaknya tetap meminta kepala desa setempat untuk selalu mengontrol kondisi debit air di masing masing desanya. Jika sewaktu waktu membutuhkan droping air, pihaknya meminta untuk segera bersurat kepada BPBD.
"Kondisi kemarin itu untuk debit air masih tercukupi hingga Agustus perkiraannya, tapi jika sebelum Agustus sudah darurat ya segera bersurat kepada kita agar segera di droping air bersih," katanya.
Agung menambahkan pada tahun lalu sedikitnya ada 17 Dukuh di delapan desa dari enam kecamatan yang mengalami kekeringan dan harus di bantu dengan droping air bersih. "Saat ini kami juga sudah siap jika sewaktu waktu ada permintaan droping air bersih," kata Agung. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi