
LUMAJANG (Lenteratoday) - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi, Minggu (21/7/2024). Tinggi kolom letusan mencapai 600 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian mengatakan erupsi terjadi Minggu (21/7/2024) pukul 08.30 WIB.
Dia menjelaskan kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 83 detik.
"Gunung Semeru berstatus Waspada atau Level II, sehingga petugas memberikan imbauan sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," tuturnya.
Dia juga mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Tak hanya itu, masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu, perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Pihak PVMBG merilis bahwa status Gunung Semeru turun dari Siaga atau Level III menjadi Waspada atau Level II sejak 15 Juli 2024 pukul 15.00 WIB berdasarkan hasil evaluasi dan analisis menyeluruh. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi