MADIUN (Lenteratoday) - Mulai 15 - 28 Juli 2024 Polres Madiun resmi mengelar Operasi Patuh Semeru 2024, Kapolres Madiun AKBP Muhammad Ridwan mengatakan ada 8 pelanggaran lalu lintas yang menjadi fokus operasi.
Yaitu, berboncengan lebih dari satu, berkendara melebihi batas kecepatan, pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm SNI, melawan arus, menerobos lampu merah, pengendara kendaraan bermotor yang masih dibawah umur, penggunaan knalpot yang tidak sesuai spektek, pengendara roda empat tidak memakai sabuk pengaman atau safety belt, dan mengemudi kendaraan dalam pengaruh alkohol.
"Operasi Patuh Semeru 2024 bertujuan untuk menekan jumlah pelanggaran dan laka lantas," kata AKBP Muhammad Ridwan, usai Apel kesiapan pasukan digelar di lapangan Tri Brata Mapolres Madiun, Senin(15/7/2024).
Berdasarkan data tilang ETLE dari bulan Januari hingga Bulan Juni 2024 sebanyak 9.394 tilang dengan pelangaran tertinggi tidak mengunakan sabuk pengaman kendaraan 4.212 kasus, terobos lampu merah 1.483 kasus, dan tidak mengunakan helm 3.699 kasus.
AKBP Muhammad Ridwan menjelaskan dalam Operasi Patuh Semeru 2024 untuk pelanggaran, akan dilakukan tindakan secara preemtif 40 persen, preventif 40 persen dan represif 20 persen secara statis maupun mobile atau dengan ETLE.
Selain itu, untuk mengurangi angka pelangaran dan kecelakaan pada pelajar Satlantas Polres Madiun juga akan mendatangi sekolah-sekolah melakukan sosialisasi dan upaya cegah dini pelangaran lalu lintas kepada pelajar.
"Untuk tindakan preemtif yang akan dilakukan adalah datang ke sekolah, memberikan penyuluhan keselamatan lalu lintas. Sedangkan pelanggaran yang ditindak, adalah pelanggaran yang mengakibatkan fatalitas kecelakaan lalu lintas," jelasnya.
Operasi Patuh Semeru 2024 akan melibatkan personel gabungan dari Polres Madiun, TNI, BPBD, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan stakeholder lain.
Repoter : Wiwiet Eko Prasetyo/Editot: Ais
.jpg)
.jpg)