
JAKARTA (Lenteratoday) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyediakan akses terhadap masyarakat untuk memperoleh pangan pokok dengan harga terjangkau dan berkualitas melalui skema operasi pasar murah dengan program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Untuk menjalankan Program tersebut secara konsisten, NFA senantiasa melibatkan pemerintah daerah serta bekerja sama dengan pihak lain, seperti BUMN, BUMD, pelaku swasta dan pelaku UMKM.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa pelaksanaan GPM di berbagai lokasi di tanah air merupakan bukti kehadiran pemerintah yang dekat terhadap masyarakat melalui penyediaan harga pangan pokok yang wajar dan baik.
"GPM juga sebagai upaya mengendalikan inflasi. Pak Presiden Joko Widodo rutin cek situasi pangan di pasar dan sering menanyakan inflasi karena naik turun harga berkaitan dengan inflasi. Karena hal tersebut beliau minta harga pangan harus dikondisikan secara wajar," jelasnya, Kamis (11/7/2024).
Diketahui per 10 Juli, GPM telah dilaksanakan sebanyak 5.734 kali dengan rinciannya di Januari 517 kali di 15 Provinsi dan 95 kabupaten/kota. Februari 838 kali di 24 provinsi dan 170 kabupaten/kota. Maret 2.049 kali di 35 provinsi dan 339 kabupaten/kota. April 1.008 kali di 34 provinsi dan 352 kabupaten/kota.
Selanjutnya, pada bulan Mei GPM 443 kali di 20 provinsi dan 88 kabupaten/kota, dan di Juni 564 kali di 29 provinsi dan 167 kabupaten/kota. Bulan Juli ini, GPM telah dilakukan di 127 lokasi dan akan terus berlanjut sampai 188 lokasi. Sehingga, total sementara GPM bulan Juli mencapai 315 kali di 17 provinsi dan 101 kabupaten/kota.
"Jumlah ini akan terus bertambah seiring kolaborasi dengan Pemda. Capaian GPM di paruh pertama 2024 ini bahkan sudah melebihi capaian tahun sebelumnya di tengah Desember 2023 yang ada di angka 1.591 lokasi. Ini komitmen serius pemerintah kepada masyarakat untuk menggerojok pasokan pangan pokok dengan operasi pasar murah," tandas Arief.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH