21 April 2025

Get In Touch

Disbudpar Jatim Gelar Rembug Desa Wisata Tahun 2024

Pejabat Disbudpar Jatim (diantaranya no.5 dari kanan : Dra. Susiati, MM), bersama narasumber, undangan dan peserta rembug desa Tahun 2024 di The Aliante Hotel & Convention Center Kota Malang, Selasa (2/7/2024).
Pejabat Disbudpar Jatim (diantaranya no.5 dari kanan : Dra. Susiati, MM), bersama narasumber, undangan dan peserta rembug desa Tahun 2024 di The Aliante Hotel & Convention Center Kota Malang, Selasa (2/7/2024).

MALANG (Lenterayoday)- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menggelar Rembug Desa Wisata Tahun 2024. Kegiatan diikuti 80 orang dari 9 desa berprestasi di Jatim. Acara berlangsung di The Aliante Hotel & Convention Center Kota Malang selama tiga hari pada hari Selasa sampai Kamis (2 - 4 Juli) 2024.

“Ini merupakan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada pemenang Anugerah Desa Wisata (ADWI) tahun 2023, sekaligus untuk meningkatkan profesionalitas dan daya saing desa wisata,” ujar Ketua Panitia Dra. Susiati, MM yang juga Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Jatim dalam laporannya pada pembukaan kegiatan (2/7/2024).

Adapun 9 desa pilihan sebagai peserta Rembug Desa Wisata tahun 2024, yakni Desa Wisata Durensari Kabupaten Trenggalek, Desa Wisata Bira Tengah Kabupaten Sampang, Desa Wisata Ketapanrame Kabupaten Mojokerto, Kampung Heritage Kayutangan Kota Malang, Desa Wisata Bowele Kabupaten Malang.
Juga Desa Wisata Edelweiss Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo Kabupaten Situbondo, Desa Wisata Sendang Kabupaten Pacitan dan Desa Wisata Sempu Kabupaten Kediri.

“Saya ucapkan selamat dan sukses kepada Anda semua atas prestasi terbaiknya di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia di tahun 2023 lalu. Kita patut bersyukur bahwa Jawa Timur sampai saat ini masih menjadi pemenang terbanyak di ADWI,” ujar Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari S.T. M.M.A dalam sambutannya yang disampaikan Dra. Susiati, MM, mewakili.

Dikatakan, pada tahun 2024 ada 4 (empat) desa wisata yang lagi tegang menunggu proses penilaian lapangan salah satunya Desa Wisata Sempu Kabupaten Kediri yang turut hadir bersama kita di kegiatan ini.

“Semoga pertemuan dengan para senior ADWI dapat menginspirasi Desa Wisata Sempu untuk tips dan trik dalam menghadapi penilaian juri dan menyambut kedatangan Pak Menteri,” ujarnya.

Penghargaan yang diperoleh ini, kata Kadisbudpar Jatim membuktikan bahwa Jawa Timur memiliki potensi wisata yang luar biasa. Keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat yang mampu menarik perhatian wisatawan dari dalam dan luar negeri.

“Namun potensi itu tidak akan ada artinya tanpa adanya dedikasi, inovasi, kreativitas, kerja keras, dan semangat gotong royong saudara-saudara semua baik pemerintah daerah, pemerintah desa, BUMDesa, dan Pokdarwis hingga seluruh masyarakat desa,” ujarnya.

Disebutkan, menangnya desa wisata Jatim di ajang ADWI ini jangan sampai membuat berpuas diri. Semua pihak harus terus berkarya dan berinovasi, memberikan pengalaman baru yang semakin seru. Sekain itu juga harus bisa menginspirasi desa-desa wisata lain untuk bersama-sama membangun pariwisata Jawa Timur.

“Sangat penting bagi kita untuk bisa mempertahankan daya saing dan meningkatkan prestasi yang pernah kita raih salah satunya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui sertifikasi profesi bagi pelaku desa wisata,” ujarnya.

Sertifikasi profesi ini menurut Kadisbudpar Jatim tidak hanya menunjukkan standar kualitas yang terjamin, meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan wisatawan, tetapi juga merupakan kesempatan karir dan pengembangan diri bagi Pokdarwis serta wujud komitmen desa terhadap pariwisata berkelanjutan

Uji Sertifikasi hingga Kunjungan

Rangkaian kegiatan Rembug Desa Tahun 2024 ini berupa penyampaian materi oleh narasumber, penyelenggaraan uji sertifikasi untuk kebutuhan tour guide dan room attendance, serta kunjungan lapangan di Lembah Tumpang Malang.

“Diharapkan, sistem pengelolaan di wisata Lembah Tumpang dapat menginspirasi bapak ibu peserta untuk menciptakan produk wisata yang menarik bagi wisatawan, namun tetap mengangkat keaslian desa dan mempertahankan daya saing yang berkelanjutan,” ujar Ketua Panitia, Dra. Susiati, MM.

Para narasumber kompeten menyampaikan materi dan bimbingan langsung. Diantaranya : Materi mengenai menjaga daya saing desa wisata yang disampaikan Prof. Luchman Hakim, Ph.D.

Materi mengenai pelayanan prima yang disampaikan Ir. Bambang Setiawan. Materi mengenai pengenalan tugas tour guide berdasarkan SKKNI yang akan disampaikan PT. ODIFA.

Kemudian materi mengenai tugas tour guide berdasarkan SKKNI yang disampaikan LSP Pariwisata Phuri Nusantara, dan materi mengenai pengenalan tugas room attendance berdasarkan SKKNI yang disampaikan Betty Kurniawati.

Dengan rembug desa ini dimaksudkan dapat menumbuhkan motivasi pengelolaan desa wisata untuk selalu melakukan inovasi dan kreativitas yang akan berkontribusi dalam menjaga daya saing desa wisata.

“Juga memberdayakan sumber daya desa wisata yang berkompetensi dan tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi,” ujarnya.

Reporter: teguh / Co-Editor: Nei-Dya

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.