21 April 2025

Get In Touch

TPID Kota Kediri Gagas Digitalisasi pada Operasi Pasar

Kadiskominfo Kota Kediri Apip Permana (paling kanan) ikut berbicara pada rapat koordinasi TPID rencana digitalisasi OP.
Kadiskominfo Kota Kediri Apip Permana (paling kanan) ikut berbicara pada rapat koordinasi TPID rencana digitalisasi OP.

KEDIRI (Lenteratoday) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menggunakan konsep baru memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi (TI) untuk pengendalian inflasi usung ide baru. Menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) akan melakukan digitalisasi Operasi Pasar (OP) manual dengan fingerprint setiap pembeli.

TPDI yang terdirii dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Bagian Administrasi Perekonomian, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri, Perum Bulog Cabang Kediri bersama Dinas Kominfo telah menggelar rapat koordinasi membahas rencana tersebut.

Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri menerangkan pada rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Sekartaji tersebut membahas beberapa materi, di antaranya: kerjasama antara Pemkot Kediri dengan KPw BI Kediri untuk mendukung urban farming di Kota Kediri serta digitalisasi program Operasi Pasar (OP).

“Jadi urban farming merupakan upaya kita untuk mendukung ketersediaan pasokan bahan pangan terutama sayur-sayuran. Kita berharap dengan berkolaborasi dengan KPw BI Kediri nanti terutama dengan para mahasiswa penerima Beasiswa BI Genbi (Generasi Baru Indonesia) bisa memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Kediri,” jelas Erwin, Jumat (7/6/2024).

Dia menambahkan, program pertanian di perkotaan tersebut akan menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Kediri, yang mana saat ini total KWT di Kota Kediri sebanyak 54 KWT.

Selain dukungan program urban farming, KPw BI Kediri juga akan mendukung digitalisasi OP. Erwin menuturkan selama ini program OP yang dilakukan Pemkot Kediri masih berbasis manual, untuk itu dengan memanfaatkan kemutakhiran teknologi, TPID Kota Kediri akan beralih menggunakan sistem digital.

“Selama ini kalau dengan manual hanya bisa mengendalikan supaya tidak beli lagi, tapi kita tidak punya data pembeli. Sedangkan kalau dengan digitalisasi akan jauh lebih mudah dan sederhana, cukup menggunakan scan sidik jari saja kita bisa mendapatkan data siapa saja yang mengakses layanan kita saat OP,” ucapnya.

Rencana eralihan OP manual ke digital juga dilakukan guna memudahkan TPID Kota Kediri dalam melakukan pengendalian harga secara digital, monev kegiatan OP serta untuk pemerataan penerima manfaat OP.

Terkait dengan mekanisme, TPID Kota Kediri akan menyediakan infrastruktur digital agar bisa merekam data masyarakat yang sudah mengakses atau membeli produk-produk yang dijual pada OP.

“Dengan demikian kita tahu kelompok masyarakat mana yang mayoritas mendapatkan manfaat OP. Soal kebijakan pembatasan pembelian akan dirumuskan nanti, pastinya sesuai stok dan kondisi saat itu,” katanya.

Erwin berharap dengan rapat tersebut, koordinasi TPID Kota Kediri akan jauh lebih baik dan lebih penting kegiatan apapun yang dilaksanakan TPID sasaran lebih akurat dan tepat sasaran.

Pada kesempatan bersamaan, Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri menyampaikan dukungan serta kesiapannya dalam mewujudkan digitalisasi OP. Ia menilai program tersebut dapat memberikan wajah baru Kota Kediri melalui branding digitalisasi OP, yang mana saat ini teknologi merupakan suatu hal yang sangat esensial di kalangan masyarakat.

“Berkaitan dengan tugas dan fungsi kami, maka Dinas Kominfo siap mendukung program tersebut. Semoga digitalisasi OP dapat sukses diimplementasikan di Kota Kediri serta tujuan program tersebut tercapai,” tegasnya.(*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.