19 April 2025

Get In Touch

Beberapa Fenomena Langka Benda Langit di Juni Ini

Fenomena planet berjajar yang terjadi 2022 lalu.
Fenomena planet berjajar yang terjadi 2022 lalu.

SURABAYA (Lenteratoday) - Bulan Juni ini menyajikan sejumlah fenomena benda langit yang tergolong langka. Fenomena itu mulai dari Strawberry Moon, bulan sabit indah, planet yang berjajar.

Forbes pada 1 Juni lalu menyebutkan bahwa bulan pertama musim panas akan muncul di ujung periode titik balik matahari musim panas, sekitar 21-22 Juni 2024. Nah, pada saat itu bisa menikmati Strawberry Moon di langit timur saat senja. Fenomena ini terjadi ketika bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi dan Matahari, sehingga permukaannya sangat terang.

Dulunya, Momentum Strawberry Moon sering dirayakan dengan panen stroberi oleh suku asli Amerika Serikat. Selain dinamakan sebagai Strawberry Moon, situasi ini bulan ketika diterangi oleh matahari yang berada di titik tertinggi itu sering juga disebut sebagai Rose Moon dan Honey Moon.

Selagi matahari melambung ke titik tertinggi, bulan purnama Juni justru berada di titik terendah dari siklus pergerakannya. Artinya bulan purnama terbit lebh lambat dari biasanya, mirip seperti matahari pada Desember.

Kemudian juga ada bulan sabit yang indah. Kondisi yang spektakuler ini bisa dinikmati masyarakat setelah matahari terbenam mulai hari ini, Jumat (7 /6/2024) hingga Senin (10/6/2024). Namun, pemandangan langit itu bisa dilihat di ufuk langit arah barat atau barat daya.

Dikutip dari tempo menjelaskan bahwa setiap bulannya ada setidaknya empat malam berisi bulan sabit yang sering kita lewatkan. Ada kalanya pemandangan bulan yang tampak seperti piringan cekung itu terhalang oleh awan mendung. Nah, pada bulan ini, bulan sabit akan tampak lebih indah. Jika menggunakan alat khusus seperti teleskop maka bisa melihat sinar halus yang menerangi sisi gelap bulan.

Nah, fenomena selanjutnya adalah planet berjajar. Kondisi ini bisa dilihat dengan teleskop. Sayangnya, fenomena enam planet terlihat berjejer dari bumi ini telah terjadi pada 3-4 Juni 2024 lalu. “Urutannya dari yang paling duluan terbit yaitu Saturnus, kemudian Neptunus, Mars, Uranus, Merkurius, dan Jupiter,” kata penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan, Avivah Yamani.

Menurut Avivah, planet Saturnus muncul setelah tengah malam atau pada pukul 00.20 WIB. Cahayanya bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, setelah itu, muncul planet Neptunus dan Uranus yang hanya bisa dilihat melalui teleskop.

Parade itu masih berlanjut dengan munculnya Merkurius dan Jupiter menjelang fajar atau matahari terbit. Merkurius muncul pada 04.59, sedangkan Jupiter berselang 11 menit setelahnya. “Posisinya rendah banget di timur, tidak akan bisa diamati secara langsung juga,” ujar Avivah.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, mengatakan fenomena itu dikenal sebagai Planetary Alignment atau planet berjajar. “Menunjukkan planet-planet di langit tampak segaris,” ujarnya lewat keterangan tertulis, dikutip dari tempo, Jumat (7/6/2024).

Fenomena planet berjajar sering terjadi karena bidang orbitnya sedang dekat dengan bumi, ketika mengitari matahari. Namun, parade tahun ini sangat langka karena ada enam planet yang akan berbaris. (*)

Sumber : Forbes/tempo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.