20 April 2025

Get In Touch

Pakar Telekomunikasi Ubaya Ungkap Dampak Kehadiran Starlink

Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik sekaligus pakar telekomunikasi Universitas Surabaya (Ubaya), Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT.
Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik sekaligus pakar telekomunikasi Universitas Surabaya (Ubaya), Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT.

SURABAYA (Lenteratoday) - Baru-baru ini, layanan internet garapan Elon Musk, Starlink, resmi diluncurkan di Indonesia. Starlink diklaim menjadi internet berkecepatan tinggi dan dapat digunakan di lokasi terpencil yang tidak terjangkau serat optik.

Hal ini disinyalir akan mengancam keberadaan provider lokal yang selama ini menyokong kebutuhan internet di Indonesia. 

Menanggapi hal itu, Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT., mengungkapkan dampak lain dari kehadiran Starlink yang bisa terjadi di kemudian hari.

Ia menjelaskan, jika Starlink terkoneksi dengan konstelasi satelit kecil berobit rendah atau low earth orbit (LEO) yang diluncurkan perusahaan Elon Musk, yakni SpaceX. Satelit tersebut kini telah berjumlah ribuan di luar angkasa.

“Saat ini datanya sekitar 5000 satelit. Targetnya adalah sekitar 40.000. Jadi bisa dibayangkan banyak sekali benda di luar angkasa kita. Nantinya bisa berdampak pada banyaknya ‘limbah’ satelit kalau satelitnya rusak dan mati,” jelas Pakar Telekomunikasi Ubaya ini, Rabu (29/5/2024).

Selain itu dampak lain yang ditimbulkan adalah muncul banyak sekali gelombang elektromagnetik di udara. Dengan masifnya jumlah satelit yang saat ini telah meng-orbit, tentunya dapat menciptakan gangguan atau noise pada atmosfer atau angkasa. 

"Hal ini dapat menimbulkan dampak-dampak pada gelombang radio frekuensi, baik untuk komunikasi radio maupun gelombang cahaya. Selain itu, harganya masih tergolong mahal jika dibandingkan dengan provider lokal," sebutnya.

Meski demikian, Yohanes mengatakan, harga tersebut bisa menjadi sangat murah apabila permintaan (demand) dari para pebisnis dan masyarakat Indonesia sangat tinggi. 

“Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat inovasi pada Starlink sangat menguntungkan pengguna. Bahkan dapat dikatakan, Starlink unggul dari segi teknologi dibandingkan teknologi internet yang ada selama ini karena menggunakan phased array antenna. Ini adalah inovasi luar biasa dibidang elektro,” tuturnya.

Ia mengatakan, phased array antenna tersebut merupakan antena yang memiliki kemampuan unik untuk mengubah bentuk dan arah dari pola radiasi tanpa perlu memindahkan antena. Keunggulan inilah yang akan menimbulkan dampak signifikan bagi industri dan perilaku masyarakat ke depan. 

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat Indonesia yang hampir 70% jumlahnya sudah melek teknologi akan merespon kehadiran Starlink dengan cepat. Di samping itu, perlunya kebijakan pemerintah agar ada kompetisi yang adil antara layanan internet lokal dengan Starlink.

“Kemunculan teknologi baru merupakan hal yang tidak bisa kita bendung. Namun, adanya regulasi yang tepat dari pemerintah akan membuat implementasinya di masyarakat lebih optimal,” pesannya. (*)

Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.