22 April 2025

Get In Touch

Diskopindag Kota Malang Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Melalui UMKM

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lenteratoday)
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai tingkatan.

Mulai dari RT, RW, hingga kelurahan, Eko menyatakan, pelatihan dalam membuka usaha baru yang sesuai dengan kemampuan masyarakat terus dilakukan oleh Diskopindag.

"Tidak perlu modal besar. Kami memberikan pelatihan untuk membuka usaha baru seperti membuat kue, keripik, dan sebagainya, sesuai dengan kemampuan," ujar Eko, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (29/5/2024).

Terkait kendala modal yang kerap dihadapi para pelaku UMKM baru, Eko menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menyiapkan skema bantuan permodalan.

"Kami bekerja sama dengan pihak perbankan untuk mempermudah Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM. Plafon KUR ini mencapai Rp 50 juta tanpa jaminan, dengan bunga sekitar 4-6 persen per tahun," jelasnya.

Eko juga mengungkapkan, hampir 25 persen dari total 21 ribu pelaku UMKM di Kota Malang telah terbantu dengan KUR tersebut.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kelas UMKM, Diskopindag juga telah mengadakan berbagai pelatihan, pendidikan, pembinaan, serta dukungan akses pemasaran.

"Intinya kami selalu melakukan pemberdayaan khususnya yang ada di level bawah, mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan," terangnya.

Lebih lanjut, Eko juga menyampaikan adanya program "Kamis Mbois" yang digagas oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. Menurutnya, program tersebut merupakan salah satu upaya mengangkat produk UMKM lokal.

Di samping itu, Eko juga menilai bahwa geliat UMKM di Kota Malang telah terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Menurutnya, hal ini dilihat dari peningkatan pengeluaran harian masyarakat dalam perputaran ekonomi mikro. "Misalnya, jika sebelumnya mereka menghabiskan Rp 30 ribu untuk kebutuhan pokok, kini bisa mencapai Rp 50 ribu atau Rp 75 ribu," paparnya.

Untuk itu, Eko menegaskan, dengan berbagai inisiatif dan dukungan yang ada, Diskopindag Kota Malang optimistis UMKM akan terus berkembang dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.