20 April 2025

Get In Touch

Sebanyak 175 Siswa SMP/MTs Kota Kediri Ikuti Program Perdana Sekolah Peduli Inflasi

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan saat menerima bibit tanaman saat kick off program Sekolah Peduli Inflasi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan saat menerima bibit tanaman saat kick off program Sekolah Peduli Inflasi.

KEDIRI (Lenteratoday) - Kota Kediri terpilih menjadi pilot project program Sekolah Peduli Inflasi yang digagas Pemkot bersama Bank Indonesia (BI). Kick Off program tersebut dilakukan, Senin (27/5/2024).

Program tersebut untuk mengedukasi dan menggerakkan partisipasi generasi muda dalam pengendalian inflasi. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa.

Mengusung tema Generasi Emas Peduli Inflasi, kegiatan ini diikuti sekitar 175 siswa dari 25 SMP/MTs se-Kota Kediri. Sekolah peduli inflasi merupakan program yang memadukan dua aspek, yakni partisipasi aktif dan edukasi siswa untuk mendorong pengendalian inflasi dari sisi bahan komoditas pangan salah satunya dengan budidaya urban farming.

Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengapresiasi kegiatan tersebut dan menurutnya, untuk mengendalikan inflasi dibutuhkan kerjasama semua pihak tidak hanya pemerintah. Pelajar juga harus diedukasi mengendalikan inflasi. Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan urban farming.

Apalagi Kota Kediri ini adalah kawasan kota yang memiliki lahan terbatas. "Saya sangat apresiasi kegiatan ini. Bagus sekali untuk anak-anak. Di usia sekolah sudah diberi edukasi dalam mengendalikan inflasi," ujarnya.

Dijelaskan, kegiatan Sekolah Peduli Inflasi ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Kementerian Dalam Negeri mengimbau pemerintah daerah serius melakukan kegiatan menanam. Diharapkan dengan menanam beberapa komoditas dapat mengendalikan inflasi.

"Sekolah Peduli Inflasi ini sudah sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Ini harus dimasifkan agar semakin banyak masyarakat yang melakukan urban farming," jelasnya.

Saat membuka kegiatan, Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri, Wihujeng Ayu Rengganis mengungkapkan di Kota Kediri lahan yang bisa digunakan memproduksi komoditas pertanian terbatas, sehingga program urban farming menjadi prioritas program yang dikembangkan di Kota Kediri.

"Diharapkan dengan urban farming kita bisa memanfaatkan lahan yang terbatas di sekolah, di rumah untuk memproduksi kebutuhan pangan dari halaman sendiri," terangnya.

Untuk meningkatkan semangat siswa, ada 25 SMP/MTs yang akan ikut serta dalam kompetisi Sekolah Peduli Inflasi. Kompetisi akan dilakukan Juni-September 2024. Bagi sekolah yang dianggap memberikan progres terbaik, di akhir kompetisi akan diambil 5 pemenang, yakni 3 juara utama dan 2 juara harapan.

"Sebagai langkah awal memulai program, akan kita berikan 150 bibit tanaman cabai, tomat untuk masing-masing sekolah. Selanjutnya ada pendampingan secara berkala dan penilaian dari aspek perawatan tanaman, inovasi dan kreativitas yang dilakukan," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri, Anang Kurniawan, menyatakan sangat mendukung kegiatan Sekolah Peduli Inflasi. Kegiatan ini dinilai bisa menggerakkan partisipasi dan kontribusi seluruh warga sekolah mulai guru hingga siswa ikut mengendalikan laju inflasi melalui urban farming.

"Kita imbau seluruh SMP di Kota Kediri bisa secara maksimal mengikuti kegiatan ini karena dengan melakukan penamanan tanaman produktif di tingkat sekolahan tentu hasilnya bisa dimanfaatkan teman-teman di sekolah dan membantu menekan inflasi," terang Anang. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.