15 April 2025

Get In Touch

Positif Covid-19 Ponogoro Tambah 2 Kasus, 1 Diantaranya Santri Pesantren

Positif Covid-19 Ponogoro Tambah 2 Kasus, 1 Diantaranya Santri Pesantren

Ponorogo - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo kembali bertambah. Kali ini, ada 2 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Salah satunya adalah satri Pondok Pesantren.

Hal ini disampaikan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni dalam keterangan press, Senin (6/7/2020). Dia menyatakan bahwa berbagai upaya dan himbauan untuk penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Ponorogo telah dilakukan. "Namun nampaknya hal ini masih harus terus ditingkatkan. Terutama peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap Covid-19," tandasnya.

Penambahan dua kasus tersebut yang pertama adalah anak laki-laki, 6 tahun, beralamat di Ronowijayan. Dia adalah anak pertama dari pasien no. 44. Setelah dilakukan pengambilan swab pemeriksaan PCR hari ini didapatkan hasil positif, sehingga harus menyusul keluarga lainnya isolasi di RS.

Sementara itu, adiknya yang berusia 1 tahun saat ini juga dirawat di RS karena 3 hari yang lalu sempat mengalami demam, sudah diambil swab namun hasil pemeriksaan PCR belum keluar. "Semoga Allah segera memberikan kesembuhan untuk keluarga ini," doanya.

Yang kedua adalah laki – laki, 17 tahun, asal Sidoarjo tapi saat ini tercatat sebagai santri di Ponpes Gontor 2 (Siman). Dia datang ke ponpes pada tanggal 17 Juni 2020. Saat itu tidak membawa surat keterangan pemeriksaan rapid test.

Pada tanggal 2 Juli 2020, melalui Dinkes Provinsi Jawa Timur, didapatkan info bahwa Bapaknya yang berada di Sidoarjo dinyatakan positif Covid-19. Dinkes Ponorogo kemudian mengambil langkah untuk memeriksa swab PCR pada anak ini dan hari ini didapatkan hasil positif. Saat ini dia sudah diisolasi di RS, sementara di pondoknya sedang dilakukan tracing terhadap kontak erat.

"Untuk semua kontak erat dengan santri tersebut wajib diisolasi dari warga pondok yang lain, dan nantinya akan dilakukan testing baik rapid test maupun swab PCR," katanya.

Dia menambahkan untuk sementara warga ponpes yang ada di dalam tidak diperkenankan untuk keluar pondok, begitu juga tidak diperkenankan menerima tamu / kunjungan untuk keperluan apapun kecuali pemenuhan kebutuhan pokok dan pelayanan kesehatan. Akan dilakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan isolasi di pondok. Langkah ini diharapkan dapat mengendalikan dan mencegah penularan lebih lanjut.

Sementara ini, 2 pasien konfirm yang sebelumnya dirawat di RS, hari ini melanjutkan isolasi di rumah. Mereka adalah kakak beradik santri Temboro yang berasal dari Jabung (Mlarak). Masing-masing berusia 14 dan 13 tahun. Sudah lebih dari 2 bulan keduanya dirawat di RS.

Saat ini kondisi mereka baik, tidak ada keluhan. Terapi dari dokter hanya tinggal vitamin saja. Dokter sudah mengijinkan anak-anak ini untuk bisa isolasi mandiri di rumah, namun tentunya dengan syarat harus isolasi mandiri dekat ketat.

Sebelumnya Bapaknya ikut dirawat di RS, namun sekitar 3 hari yang lalu Bapaknya sudah dinyatakan sembuh. Mengingat mereka masih anak-anak, situasi isolasi di RS dalam jangka waktu yang sangat lama pasti akan mempengaruhi kondisi psikologis mereka, dan akan bertambah berat jika tanpa ada pendampingan dari orang tua.

Setelah bermusyawarah dengan keluarga dan satgas Covid-19 desa Jabung, atas dasar kemanusiaan, maka mereka berdua diijinkan untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Orang tua (yang kebetulan Bapaknya berprofesi sebagai perawat) dan satgas Covid-19 desa Jabung bersedia untuk menerima dan mengawasi kedisiplinan isolasi mereka.

Untuk follow up status kesembuhannya, setiap 5 hari sekali akan diantar ke RS untuk dilakukan pengambilan swab sampai benar-benar dinyatakan sembuh.

Sedangkan masih ada 1 santri Temboro yang dirawat di RS, saat ini masih dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 Pondok Temboro, untuk selanjutnya dilakukan isolasi di fasilitas isolasi yang disediakan oleh Pondok tersebut.

"Kepada seluruh warga Ponorogo, sangat penting untuk kita meningkatkan kedisiplinan agar pandemi Covid-19 ini dapat segera teratasi. Terutama kepada seluruh Ponpes yang ada di Kabupaten Ponorogo, dimohon agar lebih hati-hati karena mengingat banyak santri yang berasal dari luar kota, yang kita tidak tahu aktifitas dan riwayat kesehatan mereka dan keluarganya," katanya.

Ipong juga mengajak pada semua belajar dari kasus yang sudah terjadi, cluster Temboro misalnya. "Allah sedang menguji kita, dan musibah ini tidak pernah keluar dari skenerio dan ketentuan Allah. Namun sebagai manusia tentunya kita wajib berikhtiar," sambungnya.

Ipong juga tidak bosan-bosan mengingatkan untuk berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, sering cuci tangan pakai sabun, pakai masker ketika berada di tempat umum dan berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga dan gembira, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT

Semantra data kasus Covid-19 di kab. ponorogo per Senin (6/72020) yaitu total ada 56 kasus. Kemudian yang sembuh ada 32 orang, yang menjalani isolasi di RS ada 19 orang, isolasi mandiri ada 2 orang dan yang meninggal dunia ada 3 orang. (han)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.