
KEDIRI (Lenteratoday) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri menggelar workshop bagi 150 guru pendamping khusus (GPK) sekolah inklusi, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMP se-Kota Kediri di Aula Ki Hajar Dewantara Kantor Dindik, Rabu(22/5/2024).
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri, Anang Kurniawan mengatakan untuk mewujudkan pendidikan inklusi, butuh proses panjang dan tekad kuat dalam melakukan perubahan di sistem pendidikan. Mulai dari sosialisasi, kebijakan, perencanaan dan penyelenggaraan kolaboratif.
"Dalam proses kolaboratif, diperlukan guru yang mampu mendampingi anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan inklusi. Guru harus mampu berperan sebagai pembimbing, serta menjadikan kepribadian anak berkebutuhan khusus berkembang secara optimal," tuturnya.
Untuk itu, Anang menambahkan pendampingan bagi guru pendamping khusus (GPK) ini bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan dasar dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Adapun narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini, yakni Tim Pokja Inklusi Dinas Pendidikan dan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Sidoarjo.
"Kita hadirkan narasumber di sini untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru, agar mampu memberikan layanan pendidikan maksimal baik untuk siswa berkebutuhan khusus maupun siswa reguler," jelasnya.
Tidak hanya itu, para guru juga akan diberikan pemahaman melakukan modifikasi dan penyesuaian kurikulum. Penyelenggaraan kegiatan ini sekaligus melaksanakan amanat Pergub Jatim No.30/2018 Pasal 6 yaitu Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai kewenangan, menyediakan guru pembimbing khusus yang dapat memberikan program pendidikan individual bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Sebagai informasi, di Kota Kediri sekolah inklusi sudah diimplementasikan di semua jenjang pendidikan mulai tingkat Kelompok Bermain (KB) hingga SMP. Dengan rincian 49 KB, 51 TK, 17 SD negeri/swasta dan 13 SMP negeri/swasta.
Anang berharap melalui kegiatan ini, para guru pendamping dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Menyusun program pembelajaran, memodifikasi bahan ajar serta melakukan evaluasi program pembelajaran.
Sementara itu, Emil salah satu guru pendamping dari TK Pemwilda memberikan kesan saat mengikuti workshop.
"Dengan ada pendampingan kita jadi mengerti, bagaimana cara mengidentifikasi dan mengkondisikan anak yang berkebutuhan khusus," jelasnya.
Emil berharap kegiatan ini bisa menambah khazanah ilmu para guru pendamping, sehingga bisa menyiapkan metode dan bahan ajar sesuai kebutuhan anak pungkasnya.
Reporter:Gatot Sunarko/Editor:Ais