22 April 2025

Get In Touch

Menteri ATR/BPN Berharap WWF ke-10 Ciptakan Solusi Pengelolaan Air Global

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). ANTARA/Azmi Samsul Maarif

TANGERANG (Lentertaday) - Menjelang pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) WWF bisa bisa menciptakan ruang solusi dalam pengelolaan air global. Dia juga mengungkapkan akan ikut menghadiri acara tersebut.

"Selama beberapa hari ke depan akan digelar sebuah pertemuan tingkat tinggi (World Water Forum, Red), dan kita berharap hasil forum ini bisa signifikan, bisa dijadikan referensi bagi pemerintah-pemerintah negara lain untuk mencari solusi," kata AHY, di Tangerang, Banten, dikutip dari antara Minggu (19/5/2024).

Lebih lanjut dia menandaskan bahwa sebagai tuan rumah WWF ke-10, maka Indonesia memiliki peran penting dalam menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai isu terkait pengelolaan air, baik tingkat loka maupun global.

Dia juga menilai bahwa event sekala internasional ini dapat menciptakan solusi dan referensi bagi negara-negara lain mewujudkan keamanan sumber daya air. Sehingga dia berharap melalui WWF Tahun 2024 ini dapat terciptanya komitmen global yang lebih kuat dalam mengatasi tantangan pengelolaan sumber daya air.

Dia juga berharap, acara tersebut dapat mendorong aksi yang lebih efektif dan berkelanjutan, serta memperkuat kerja sama antarpemerintah peserta WWF tersebut. "Kita tahu bahwa banyak kawasan dunia yang mengalami kelangkaan sumber air, sedangkan manusia populasinya terus bertambah. Kebutuhan industri juga bertambah, sedangkan air makin lama, makin terbatas. Tentu untuk Indonesia berharap juga untuk keamanan air ini juga penting seperti halnya pangan, jadi satu paket yang sangat tidak terpisahkan," ujarnya pula.

AHY berencana hadir dalam acara tersebut pada hari ini Minggu (19/5/2024). Dia menandaskan jika akan mengikuti seri atau agenda WWF bersama peserta penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT).

"Jadi saya mendahului kepulangan dari agenda (Word Bank di AS), dari delegasi Indonesia disana, untuk menghadiri WWF di Bali," katanya.

Menurutnya, penyelenggaraan WWF ke-10 yang berlangsung dari 18 sampai 25 Mei 2024 di Bali ini, merupakan event internasional yang sangat penting untuk membicarakan keamanan sumber daya air di dunia. Sehingga, pihaknya pun harus ikut serta dalam memberikan gagasan mengenai ketahanan dan kesejahteraan air, dan pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.

"Kementerian ATR tentu punya korelasi karena ini berbicara air dan tanah ini satu paket, baik di wilayah daratan maupun pesisir pantai," katanya lagi.

Ia mengungkapkan, selama penyelenggaraan WWF Bali, diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan dan referensi atau solusi bagi pemerintah-pemerintah negara peserta yang menghadiri acara tersebut.

"Kita tahu bahwa banyak kawasan dunia yang mengalami kelangkaan sumber air, sedangkan manusia populasinya terus bertambah. Kebutuhan industri juga bertambah, sedangkan air makin lama, makin terbatas. Tentu untuk Indonesia berharap juga untuk keamanan air ini juga penting seperti halnya pangan, jadi satu paket yang sangat tidak terpisahkan," katanya pula.

World Water Forum merupakan forum internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.

WWF ke-10 mengusung sub-tema utama yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi. Untuk WWF ke-10 di Bali tema besar yang dibahas yakni air untuk kesejahteraan bersama. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.