SURABAYA (Lenteratoday)- Suhriyeh, seorang wanita yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya ini, masih tak menyangka tahun ini ia berkesempatan menunaikan ibadah haji ke Baitullah.
Perempuan 60 tahun ini bercerita, ia sengaja mendaftar haji karena belum berkeluarga. Apalagi dari keluarga besarnya, ia adalah satu-satunya yang mendapat kesempatan berhaji. "Kedua orang tua maupun kakak adik saya belum berhaji," tuturnya, Jumat (17/5/2024).
Suhriyeh mengungkapkan, jika pendapatannya sebagai kuli panggul sekitar Rp 30- Rp 40 ribu perhari. Dari pendapatannya itu tiap hari ia menyisihkan sekitar Rp 10 ribu sebagai tabungan haji.
“Kalau sepi ya paling saya hanya bisa menyisihkan dua ribu rupiah," ucapnya.
Sedikit demi sedikit, anak ketiga dari lima bersaudara ini berusaha rutin menyisihkan uangnya. Setelah menabung sekian lama, pada 2011 Suhriyeh bisa mendaftar haji.
“Kalau dari nominal uangnya, sedikit pendapatan saya tetapi Alhamdulillah, barokah. Saya bisa naik haji,” terang wanita asli Sampang, Madura ini.
Suhriyeh mengungkapkan, kuli panggul adalah satu-satunya pekerjaan yang ia lakoni. Dia tidak mempunyai pekerjaan lain. Profesi ini telah dia tekuni selama sekitar 40 tahun. “Pernah mencoba nyambi jualan, tapi saya tidak bakat eh malah merugi,” terangnya.
Ia mengaku, jika pekerjaannya tidaklah ringan. Ia harus memanggul barang dengan berat kisaran 50 kilogram dengan jam kerja sekitar pukul 20.00 hingga pukul 04.00 subuh.
“Dulu waktu masih muda malah kuat bisa 60 kilogram. Barang-barang yang saya panggul bawang, empon-empon, lombok, dan sejenisnya," ucapnya.
Di tanah suci nanti, Suhriyeh ingin memohonkan doa supaya selamat di dunia maupun akhirat. Dia juga akan mendoakan keluarganya semoga diberi kesempatan untuk berhaji ke Baitullah.
“Semoga semua kesalahan saya baik dosa kecil maupun dosa besar diampuni Allah SWT,” tukasnya.
Reporter: Amanah / Co-Editor: Nei-Dya
.jpg)
.jpg)