
MALANG (Lenteratoday) - Bupati Malang, Sanusi, menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk memberikan bantuan kepada para korban kecelakaan maut di Poncokusumo. Sanusi juga berencana akan mengevaluasi jalur di tempat kejadian perkara (TKP), yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut.
Pernyataannya ini disampaikan usai Bupati Sanusi menjenguk para korban selamat yang dirawat di RST dr. Soepraoen, Kecamatan Sukun Kota Malang, Selasa (14/5/2024).
Dalam kunjungannya, Sanusi menegaskan bahwa seluruh korban telah mendapatkan penanganan dari dokter dan juga perhatian penuh dari Pemkab Malang. "Menurut keterangan dokter, kondisi korban secara umum normal meskipun ada yang perlu tindakan ortopedi dan operasi untuk tulang yang patah," ujar Sanusi.
Sanusi juga menjelaskan, bantuan akan diberikan berdasarkan status keanggotaan BPJS korban. Pihaknya akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan Dinas Sosial. Jika korban memiliki BPJS, sambungnya, maka akan dibiayai BPJS. Namun, jika tidak, Pemkab Malang akan menanggung pembiayaan korban.
"Khusus untuk korban yang yatim piatu dan tidak memiliki BPJS, seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemkab Malang melalui Dinas Kesehatan," tegas Sanusi.
Dalam kesempatannya ini, Bupati Sanusi juga menyinggung mengenai kondisi jalur di TKP yang rawan kecelakaan, mengingat ini merupakan kejadian kedua di lokasi yang sama. "Jalan di TKP adalah jalan nasional, jadi kami akan koordinasikan dengan Kementerian PUPR untuk penanganan lebih lanjut. Usulan kami adalah pemasangan rambu-rambu dan penerangan jalan untuk meningkatkan keamanan," jelasnya.
Sanusi mengungkapkan, survei akan segera dilakukan untuk menentukan langkah-langkah penanganan yang diperlukan. Salah satu langkah yang akan diambil yakni pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) di lokasi TKP, yang selama ini terkenal dengan kondisi jalan yang cukup gelap.
"Mungkin besok atau lusa, saya akan survei ke sana bersama Dishub, Kepolisian, dan PU Bina Marga untuk menentukan apa yang perlu dilakukan," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, dalam kejadian nahas tersebut, mobil minibus Toyota Fortuner dengan nomor polisi B 1683 TJG, terjun ke jurang di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, pada Senin (13/5/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.
Dalam kecelakaan ini, telah menewaskan 4 orang dan 5 orang lainnya mengalami luka ringan hingga luka berat. Adapun 4 orang korban meninggal dunia bernama Imriti Yasin Ali Rahbini, Muslihi Irvani, Tutik Kuntiarti, dan Sulimah. Sementara 5 penumpang lain yang selamat yakni Siti Aminah, Fatin, Nafla Syakira, Naila Salsabila dan Hafis Muhammad Rafif.
Dalam konteks ini, dr. Mohammad Syarif, Sp.OT, di RST Soepraoen, mengungkapkan bahwa lima korban yang dirawat saat ini terdiri dari dua dewasa dan tiga anak-anak. Menurutnya, keseluruhan korban akan diobservasi dan segera dilakukan tindakan operasi jika kondisi telah stabil.
"Kondisi saat ini, yang dua anak alhamdulillah membaik, cedera kepalanya teratasi dengan baik. Insyaallah kalau besok tidak ada kondisi yang memburuk, akan kami rencanakan operasi pasang pen. Kemudian untuk Ibu Fatin, masih diobservasi, diberikan bantuan oksigen, kalau sudah stabil kami rencanakan untuk operasi. Ibu Fatin ini kondisinya tidak hamil. Cederanya pasti karena kecelakaan. Ya harapannya membaik setelah ditangani," jelas dr. Syarif.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Widyawati