19 April 2025

Get In Touch

Potret Kampung Moderasi Beragama di Tanjungrejo, Beda tapi Tetap Bersaudara

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menandatangani prasasti Kampung Moderasi Beragama Kelurahan Tanjungrejo, Selasa (7/5/2024). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menandatangani prasasti Kampung Moderasi Beragama Kelurahan Tanjungrejo, Selasa (7/5/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, menjadi proyek percontohan Kampung Moderasi Beragama di Kota Malang. Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan apresiasi atas kerukunan umat beragama di wilayah tersebut, yang dianggap sebagai contoh nyata keberagaman yang harmonis di tingkat kelurahan.

Dalam kunjungannya ke Kelurahan Tanjungrejo, Wahyu menyatakan kekagumannya atas suasana yang cair dan penuh keakraban di antara umat beragama.

"Ini kampung moderasi sebagai bentuk kerukunan antar umat beragama dan ini tingkat kelurahan. Tentu sangat baik sekali karena dengan kerukunan umat beragama, apabila solid, rukun, tentu kondusifitas masyarakat akan terjaga," ujar Wahyu, Selasa (7/5/2024).

Menurut Wahyu, kerukunan yang tercipta di Kelurahan Tanjungrejo menunjukkan meskipun hidup dalam keyakinan yang berbeda, namun umat masih dapat berbaur dan hidup berdampingan dengan damai.

"Saya akan support sepenuhnya terkait dengan moderasi ini. Karena bentuk nyatanya jelas kelihatan dan sinergi kerukunannya berselaras. Dengan berselaras seperti ini Kota Malang akan berkelas," tambahnya.

Wahyu menekankan, keberhasilan program-program pemerintah dan masyarakat bergantung pada kondusifitas hubungan antar umat beragama.

"Kalau umat beragama gak kondusif, program apapun akan sulit berjalan. Dengan moderasi beragama, saya yakin program pemerintah dan masyarakat akan berjalan. Makanya ini harus selalu ada pendampingan," katanya.

Sementara itu, Ketua panitia penyelenggara Kampung Moderasi Beragama sekaligus Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sukun, Anas Fauzi menambahkan, Kelurahan Tanjungrejo dipilih sebagai lokasi proyek karena keberagaman agamanya yang dinilai luar biasa.

"Di sini ada 5 agama yang luar biasa bersatunya, tempat ibadahnya pun lengkap mulai dari pura, hingga gereja dan masjid," katanya.

Terpisah, salah satu perwakilan umat Katolik, Romo Suwadji, menegaskan, meskipun terdapat perbedaan agama, persaudaraan harus tetap dijaga. Suwadji juga mengharap, program di Kelurahan Tanjungrejo ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun toleransi dan moderasi beragama di Indonesia.

"Meskipun kita beda, tapi kita bersaudara. Betapa indah dan pentingnya membangun kebersamaan hidup di tengah berbagai perbedaan yang ada. Tetap saling mendukung meskipun ada perbedaan. Orang yang beda secara agama belum tentu beda secara budaya," ungkapnya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.