21 April 2025

Get In Touch

Lambatnya Hasil Swab Mengganggu Penanganan Covid-19 di Kabupaten Kediri

Ilustrasi
Ilustrasi

Kediri - Kasus kematian pasien positif Covid-19 sebelum hasil swab keluar di Kabupaten Kediri sulit dihindari Tim Gugus Tugas setempat. Pasalnya, guna mendapatkan hasil specimen swab yang diambil harus dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) di Surabaya, hasilnya baru bisa diketahui 3-14 hari kemudian.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kabupaten Kediri, dr Ahmad Chotib. “Saat ini kami tunggu hasil swab 14 hari yang lalu, hingga hari ini hasil  belum keluar," katanya menjawab pertanyaan lenteratoday.com , Jumat (3/7/2020)

Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa minta mempercepat karena BBTKLPP Surabaya memeriksa specimen swab dari kabupaten/kota seluruh Jatim. Untuk itu dia hanya bisa menunggu, sampai dinformasikan hasilnya.

Dengan demikian, dr Chotib, menampik tudinganjika TGTPP kinerja tidak maksimal. Kendala tersebut sulit dihindari. Mengingaturutan penanganan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 memeng demikian,harus dikuatkan dengan hasil swab.

Seperti diketahui, pada 16 Juni 2020 lalu KabupatenKediri bersama 10 daerah lain mendapat bantuan 10 mesin PCR (Polymerase ChainReaction) bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19  Pusat. Bantuan diterima langsung DirekturRSKK, Dr. dr. Ibnu Gunawan, MM dari Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) JawaTimur Heru Tjahjono di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Keberadaan mesin tersebut diharapkan dapatmempercepat penanganan Covid-19 di Kabupaten Kediri. Dengan adanya alatini  penemuan kasus konfirmasi Covid -19diharapkan lebih cepat dan lebih masif.

Tidak ada lagi pasien yang harus dirawat lama di rumah sakit karena menunggu hasil swab yang tak kunjung diketahui hasilnya. Kecepatan hasil diharapkan mempercepat upaya memutus rantai penularan Covid-19.

“Dengan adanya mesin PCR, kini pemeriksaanspesimen dapat dilakukan di Kabupaten Kediri, tidak perlu lagi dikirim keSurabaya. Sekali running bisa 90 sampel selama 2 jam. Kemudian mixing dan masukke alat PCR selama sekitar 1 jam, hasil selesai sekitar 3-3.5 jam,” kata IbnuGunawan.

Dr Ahmad Chotib membenarkan adanya bantuan mesin PCR tersebut. Namun, piranti tersebut belum bisa dimanfaatkan,  masih dalam penyiapan ruangan dan perangkatnya. Sementara ini proses pemeriksan specimen Swab masih harus dikirim ke BBTKL-PP Surabaya.

Alternatif memanfaatkan mesin PCR terdekat milik RS Gambiran di Kota Kediri, dr Chotib menyatakan tidak bisa. “Alatnya TCM  RS Gambiran juga terbatas, sehingga hanya melayani yg masuk rumah sakit dari wilayah Kota Kediri, tidak melayani specimen dari luar,” kilahnya. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.