19 April 2025

Get In Touch

Imbas Perang Iran Vs Israel, Kemlu RI Beri Sinyal Potensi Pembatalan Penerbangan ke Timteng

Sebuah sistem pertahanan anti-peluru beroperasi setelah Iran melepaskan pesawat nirawak dan peluru kendali menuju Israel, terlihat dari Ashkelon, Israel, pada 14 April 2024. (Foto: Reuters)
Sebuah sistem pertahanan anti-peluru beroperasi setelah Iran melepaskan pesawat nirawak dan peluru kendali menuju Israel, terlihat dari Ashkelon, Israel, pada 14 April 2024. (Foto: Reuters)

JAKARTA (Lenteratoday) - Serangan balasan Iran ke Israel memicu dampak signifikan bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia. Terbaru, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan ada potensi pembatalan penerbangan.

Dalam siaran resmi Safe Travel Kemlu, dikutip Senin (15/4/2024), pemerintah masih terus memantau dari jarak dekat terkait serangan yang dilakukan Israel dan dibalas oleh Iran. Akibat kejadian ini membuat ruang udara aneka negara ditutup demi keamanan penerbangan komersil.

"Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI (KBRI, KJRI) di Timur Tengah terus memantau dari dekat eskalasi yang terjadi pasca serangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, dan serangan balasan Iran ke Israel," kata Kemlu.

"Eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah tersebut telah menyebabkan beberapa negara di Timur Tengah melakukan pembatasan atau penutupan wilayah udara mereka untuk penerbangan komersil maupun penerbangan lainnya," imbuhnya.

Karena hal-hal di atas, turis Indonesia harus lebih mengerti akan maskapai yang digunakan apakah melewati rute tersebut dan mungkin berpotensi mengalami gangguan. Traveler diminta proaktif untuk rencana perjalanannya dan meminta penundaan perjalanan ke kedua negara yang berseteru.

"Bagi WNI yang berencana melakukan perjalanan dengan rute penerbangan melewati wilayah udara atau transit bandara di negara-negara Timur Tengah, diimbau untuk mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan (flight disruption) dan segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan update penerbangan," kata Kemlu.

"Kementerian Luar Negeri kembali mengimbau seluruh WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan," ujarnya.

"Jika menghadapi situasi kedaruratan agar segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat atau mengakses Tombol Darurat pada aplikasi bergerak Safe Travel Kemlu," tegasnya.

Tak hanya itu, Kemlu juga menginformasikan bahwa pada tanggal 14 April 2024, kantor berita resmi Iran IRNA telah mengumumkan terjadinya serangan rudal balistik ke wilayah Israel.

Jadi, memperhatikan perkembangan kondisi keamanan terkait dengan situasi geopolitik di Iran, Israel, dan negara-negara sekitarnya (Yordania, Irak, Lebanon, Mesir, Suriah, dan Yaman), Kemlu mengimbau WNI untuk untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya eskalasi keamanan.

"Bagi WNI yang berdomisili di wilayah/kawasan terdampak (termasuk Yordania, Irak, Lebanon, Mesir, Suriah, dan Yaman) dan belum melakukan lapor diri, kami mengimbau Anda untuk segera menghubungi Perwakilan RI (KBRI/KJRI) terdekat atau melakukan lapor diri secara online di peduliwni.kemlu.go.id," ujarnya.

115 WNI di Israel Aman

Kemlu juga mengatakan telah memantau kondisi WNI di Israel aman usai Iran meluncurkan serangan balasan. Kemlu RI mengatakan ada 115 WNI di Israel.

"Kementerian Luar Negeri telah memantau dari dekat situasi eskalasi pascaserangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran yang ada di Damaskus, termasuk situasi dan kondisi WNI di kawasan. KBRI Amman telah menjalani komunikasi dengan warga negara Indonesia di Israel hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang terdampak atas serangan balasan Iran kepada Israel," ujar Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, kepada wartawan, Senin (15/4/2024).

Dia mengatakan 115 orang WNI di Israel mayoritas menetap di Yerusalem dan Tel Aviv. Selain itu, katanya, ada 376 orang WNI di Iran yang mayoritas merupakan mahasiswa.

Judha mengatakan Kemlu telah menyampaikan imbauan agar WNI di Israel dan Iran meningkatkan kewaspadaan. Kemlu pun mengimbau warga menunda perjalanan yang tidak penting ke Israel dan Iran.

Reporter:Widya,rls / Co-Editor: Nei-Dya

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.