Surabaya – Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih mengusulkan supaya para sopir ambulan di Jatim yang mengantarkan pasien dan juga jenazah Covid-19 mendapatkan dana insentif atau tambahan untuk kesejahteranan mereka.
Hikmah menilai bahwa keberadaan para sopir ambulan ini sangatpenting. Namun, di satu sisi, mereka juga sangat rentan tertular Covid-19 daripasien positif yang mereka antarkan. “Jadi kesejahteraan mereka juga perludiperhatikan oleh Pemprov Jatim,” kata Hikmah Bafaqih, politi PartaiKebangkitan Bangsa (PKB) ini, Selasa (30/6/2020).
Dia menandaskan bahwa selama ini para sopir ambulan belumterkover dengan dana insentif, termasuk dari Kementerian Kesehatan. Untuk itu,diperlukan pengalokasikan dana khusus untuk tambahan para sopir ini dari APBDJatim melalui Dinas Kesehatan. “Oleh sebab itu, kami telah mengamanahkan kepadaDinas Kesehatan, untuk menggunakan APBD Jatim supaya memberikan intensif bagisopir ambulan,”kata Hikmah.
Politsi asal Singosari, Malang ini juga berharap bahwarealisasi intensif tersebut segera disimulasikan, untuk selanjutnya disampaikankepada Pemprov Jatim supaya segera ditindaklanjuti.
Untuk diketahui bahwa pemerintah mengalokasikan dana untukpenanganan Covid-19 sebesar Rp 695,20 triliun rupiah. Jumlah tersebut bertambahdari dana awal yaitu Rp 405,1 triliun. Dari dana tersebut, untuk kesehatan mendapatalokasi Rp 87,55 triliun. Kemudian untuk perlindungan sosial Rp 203,90 triliun,insentif usaha Rp 120,61 triliun, bantuan untuk UMKM sebesar Rp 123,46 triliun,pembiyaan koperasi Rp 53,57 triliun dan sektor kementerian/lembaga danpemerintah daerah Rp 106,11 triliun.
Namun, dari dana tersebut khususnya pada dana untukkesehatan belum menyentuh para sopir ambulan dan satpam rumah sakit. Padahal danaitu juga ada peruntukan bantuan kepada tenaga medis, santunan kematian, hinggapembiayaan gugus tugas. Untuk itu, Hikmah meminta supaya sopir ambulance dansatpam di rumah sakit bisa tercover dari APBD masing-masing daerah. (ufi)
.jpg)
.jpg)
