19 April 2025

Get In Touch

Artis Prilly Gunakan Gas Melon Subsidi, Anggota DPR: Sistem Pengawasan Berantakan

Tangkapan layar Prilly Latuconsina saat masak besar untuk lebaran 2024 dengan menggunakan gas melon subsidi. Ist
Tangkapan layar Prilly Latuconsina saat masak besar untuk lebaran 2024 dengan menggunakan gas melon subsidi. Ist

JAKARTA (Lenteratoday) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan beredarnya video viral artis Prilly Laruconsina memasak menggunakan gas LPG 3 kg bersubsidi. Jika benar, peristiwa itu menandakan jika sistem pengawasan dan distribusi LPG gas melon masih berantakan.

Politisi PKS itu menyebut berantakannya sistem pengawasan dan diatribusi LPG membuat sehingga siapapun bisa mendapatkan gas melon subsidi. Termasuk mereka yang berasal dari kalangan mampu sampai kalangan artis yang berpenghasilan tinggi.

"Saya minta Pemerintah segera mempercepat registrasi pengguna gas melon 3 kg agar kita memiliki data yang akurat untuk membangun sistem distribusi tertutup," tegas Mulyanto dalam keterangannya kepada Lentera Today, Sabtu (13/4/2024).

"Data ini penting sebagai basis evaluasi untuk menyusun kriteria sistem distribusi LPG secara tertutup dan menetapkan mereka yang berhak menggunakan gas melon 3 kg bersubsidi," sambungnya.

Mulyanto menjelaskan, sebenarnya DPR sudah lama meminta Pemerintah menyusun data masyarakat yang dinilai layak menggunakan gas LPG bersubsidi. Akan tetapi hingga kini data tersebut belum juga tersedia.

Padahal, lanjutnya, data itu sangat penting untuk mengukur besaran konsumsi LPG bersubsidi bagi masyarakat tidak mampu secara akurat. Penting, agar nilai subsidi LPG dapat dikontrol dan distribusinya tepat sasaran. Bukan seperti sekarang dimana siapapun bebas membeli gas melon 3 kg bersubsidi.

"Gas LPG 3 kg itu untuk masyarakat miskin dan usaha mikro yang tidak mampu. Jangan sampai mereka yang mampu, apalagi artis, bebas membeli gas melon bersubsidi. Ini kan pemborosan uang negara. Apalagi gas melon ini diadakan secara impor yang menguras devisa negara" kata Mulyanto.

Ia menambahkan, sistem distribusi terbuka gas melon seperti sekarang ini menuntut pengawasan yang ketat. Karena barang bersubsidi adalah barang dalam pengawasan, tetapi karena praktiknya pengawasan Pemerintah sangat lemah, maka penyimpangan distribusi gas melon 3 kg jadi masalah serius.

Karena itu Mulyanto mendesak Pemerintah agar sistem distribusi tertutup gas melon 3 kg bersubsidi untuk segera direalisasikan.

Reporter: Sumitro/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.