20 April 2025

Get In Touch

1.097 Pasien Positif Covid Dirawat di RSUD dr Soetomo, 79% dari Surabaya

1.097 Pasien Positif Covid Dirawat di RSUD dr Soetomo, 79% dari Surabaya

Surabaya – PihakRumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya menyatakan sebanyak 79 %pasien positif Covid-19 dirawat adalah warga Surabaya. Hal ini mematahkan pernyataanbahwa kebanyakan pasien positif Covid-19 yang dirawat di Surabaya adalah daridaerah lain.

Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19Jatim, dr Joni Wahyuhadi yang juga direktur RSUD dr Soetomo Surabaya menegaskanbahwa per 30 Juni 2020, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan dirumah sakit milik Provinsi Jawa Timur itu mencapai 1.097 pasien. Dari jumlahtersebut, sebanyak 865 pasien atau 79 % merupakan warga Kota Surabaya.

Sementara, sisanya sebanyak 232 pasien atau setara dengan 21% merupakan pasien yang berasal dari luar Kota Surabaya. Pasien tersebutdiantaranya dari beberapa daerah di Jatim, kemudian ada juga dari Jateng, Jabarsampai Maluku.

“Dari masyarakat Jatim yang terbanyak adalah dari Surabaya.Yaitu dari 1.097 itu 865 orang atau 79 % itu orang Surabaya. Non Surabayasebanyak 21 persen,” jelas dr. Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Terkait dengan over kapasitas di RSUD dr Soetomo, Joni menandaskanbahwa sebenarnya jumlah tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 di RSUD DrSoetomo ada 232 bed. Sementaram jumlah pasien yang menjalani perawatan ada 232pasien. Diantaranya terbagi di ICU, di HCU, dan ada yang di low care unit. “Kamiberharap tidak ada gelombang kedua atau second wave,” kata dr Joni.

Sedangkan terkait dengan ketersedian alat pelindung diri(APD) di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dr Joni mengaku  stok masih aman. Bahkan masker bedahnyamencapai 156 ribu. Disinggung tentang tawaran bantuan APD dari Pemkot Surabaya,dr Joni mengatakan sebenarnya tidak menolak, sebab stoknya masih banyak danlebih baik disalurkan ke RS Darurat lainnya yang lebih membutuhkan.

“Kita masih ada, sedang RS Darurat lain perlu, terusbagiamana?” kata dr Joni saat dikonfirmasi lenteratoday.com. Disatu sisi diajuga menegaskan bahwa kebijakan dari RSUD dr Soetomo tidak mau menyimpan APD digudang terlalu banyak. Karena kalau disimpan di gudang bisa berisiko hilang,terbakar dan lainnya. Dia menegaskan ketika persediaan menipis, maka akan mintake Gugus Tugas Pusat, atau mengirim surat ke Kementerian Kesehatan. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.