
KARAWANG (Lenteratoday)- Satu orang korban kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek KM 58 teridentifikasi. Satu orang tersebut diketahui merupakan warga Ciamis.
Berdasarkan keterangan yang didapat detikJabar dari tim Dokkes Polres Karawang, satu korban teridentifikasi yakni, Rizki Prastya (22), warga Dusun Karanganyar, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis.
Keterangan tersebut selaras dengan pernyataan Menko PMK Muhadjir Effendy yang juga mengunjungi RSUD Karawang tempat korban dievakuasi pada Senin (8/4/2024). Menurut Muhadjir, berdasarkan hasil pemeriksaan dan autopsi tim inafis, diketahui bahwa dua orang jenazah sudah teridentifikasi berkat tanda pengenal yang melekat pada jasad korban.
"Untuk identitas sementara yang bisa diketemukan ada 2, yaitu ada KTP korban dari Ciamis. Kemudian berdasarkan verifikasi dari wajahnya yang bisa dikenali ada korban dari Kudus," ujar Muhadjir.
Muhadjir turut menjelaskan kronologi singkat insiden bus vs Gran Max itu terjadi. Menurutnya, peristiwa horor itu berlangsung saat contraflow dilakukan.
"Hari ini terjadi kecelakaan di kilometer 58 tol Jakarta-Cikampek yang melibatkan 3 kendaraan yah. Perkiraan sementara hasil penyelidikan kemungkinan ini Gran Max yang melaji ke arah timur ini cenderung ke arah kanan karena ini jalurnya contraflow," ujar Muhadjir.
Akibat melaju terlalu kanan di jalur contraflow, kata Muhadjir, Daihatsu Gran Max kemudian menabrak bus dan Daihatsu Terios yang ada di belakang bus.
"Setelah bertabrakan, kemudian Gran Max dan Terios mengalami kebakaran, sedangkan bus tidak ada kerusakan yang berarti," kata dia.
Kemudian untuk jumlah korban meninggal dunia dipastikan 12 orang yang seluruhnya adalah penumpang Gran Max. Sedangkan 3 korban lain mengalami luka ringan dan berat.
"Kemudian mengenai korban, yang luka ringan satu dan luka berat satu yang berada di dalam bus yaitu kondektur dan penumpang dan satu penumpang Terios juga mengalami luka berat, kemudian untuk Gran Max sudah dipastikan semuanya meninggal," kata Muhadjir.
Lebih lanjut, Muhadjir juga mengimbau agar masyarakat yang merasa anggota keluarganya jadi korban segera melapor ke posko maupun pihak kepolisian terdekat.
"Kemudian untuk mempercepat peneuman ide korban, saya meminta tolong teman-teman wartawan untuk menyampaikan informasi terkait siapa yang merapa anggota keluarganya jadi korban agar segera melapor ke posko atau pihak kepolisian terdekat," pungkasnya.
Reporter: dya,rls/Editor: widyawati