19 April 2025

Get In Touch

Muhammadiyah dan Pemerintah Diprediksi Lebaran Bersamaan 10 April 2024

Foto:(Pixabay/ist)
Foto:(Pixabay/ist)

JOGJAKARTA (Lenteratoday) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir memperkirakan Hari Raya Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah bakal berlangsung bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.

"Insya Allah Muhammadiyah akan ber-Idul Fitri pada 10 April 2024 dan tampaknya Idul Fitri akan sama antara pemerintah dan Muhammadiyah," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Jogjakarta, Sabtu(6/4/2024).

Dia berharap kemungkinan itu tidak membuat masyarakat bingung, mengingat awal Ramadhan Muhammadiyah dan pemerintah tahun ini berbeda.
"Ramadhan-nya beda tapi Idul Fitri-nya sama karena ada perbedaan cara penetapan," jelas Haedar.

Terlepas sama maupun beda, Haedar meyakini seluruh lapisan masyarakat sudah masuk pada fase saling memahami dan toleransi ujarnya.
Untuk menyatukan dan mengakhiri masalah perbedaan itu lanjut Haedar, Muhammadiyah terus mengampanyekan terwujudnya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Menurut dia, KHGT diharapkan tidak hanya berlaku untuk Indonesia saja, melainkan untuk umat Islam di seluruh dunia sehingga perbedaan itu tidak terus berulang.
"Sehingga nanti satu tanggal baru itu berlaku untuk di semua negara. Seperti kalender masehi yang tidak ada perbedaan," kata dia.

Apabila masih terus menggunakan kalender sesuai dengan negara masing-masing, Muhammadiyah memandang perbedaan dalam menentukan waktu-waktu penting umat Islam kemungkinan besar bakal terus terjadi.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki sudah memprediksi Idul Fitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Perkiraan jatuhnya Idul Fitri tersebut sesuai dengan kriteria visibilitas hilal yang telah disetujui oleh para Menteri Agama di Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS).

"Berdasarkan kriteria MABIMS, telah disepakati hal itu memenuhi kriteria visibilitas hilal, imkanur ru'yat yaitu setinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," kata Wamenag Saiful Rahmat Dasuki.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan seluruh Satuan Kerja (Satker) Kementerian Agama (Kemenag) RI, yang berada di daerah-daerah guna mempersiapkan tempat pelaksanaan salat Idul Fitri.

Hal itu termasuk menentukan tempat Salat Idul Fitri di sejumlah daerah yang sedang dilanda banjir, sebagai upaya antisipasi di berbagai daerah yang masih mengalami bencana banjir pada 1 Syawal 1445 Hijriah mendatang.

Wamenag Saiful berharap Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah di Indonesia dapat dirayakan pada tanggal yang sama imbuhnya.

Pernyataan senada juga telah dilontarkan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, yang mengungkapkan adanya kemungkinan persamaan pada pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah versi pemerintah maupun organisasi masyarakat.

Pada 9 April 2024, kata dia posisi bulan di wilayah Indonesia sudah cukup tinggi, lebih dari 6 derajat dan elongasi sekitar 8 derajat. Faktor itu secara hitung-hitungan sudah memenuhi kriteria MABIMS, yakni minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

"Saat sidang isbat tanggal 9 April 2024 akan diputuskan bahwa Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024, itu sama dengan kriteria wujudul hilal yang sudah dilakukan salah satu ormas. Sehingga nanti Idul Fitri akan seragam tanggal 10 April 2024," ujar Thomas.

Reporter:arief sukaputra,ant/Editor:ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.