20 April 2025

Get In Touch

Terdampak Gempa Tuban, Wali Kota Surabaya Minta Struktur Bangunan Semua RS Dihitung Ulang

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjay Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) usai terdampak gempa Tuban, Sabtu (23/3/2024).(Ist)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjay Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) usai terdampak gempa Tuban, Sabtu (23/3/2024).(Ist)

SURABAYA (Lenteratoday)-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan peninjauan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) pada Sabtu (23/3/2024). Diketahui RS yang berada di wilayah Kecamatan Mulyorejo tersebut, terdampak gempa magnitudo 6.5 pada Jumat (22/3/2024).

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi ditemui langsung oleh manajemen RS Unair. Di sana, ia juga terlihat memberikan dukungan moral dan semangat kepada pasien serta keluarga yang tengah dirawat di RS Unair.

"Kemarin ada kabar RS Unair terdampak dengan adanya gempa. Alhamdulillah hari ini sudah disiapkan tenda, tapi sekarang pasien-pasien yang berada di tenda sudah masuk kembali ke dalam. Meskipun hari ini RS Unair tidak semua lantai dipakai, hanya sampai lantai 3," kata Wali Kota Eri usai peninjauan.

Sebagai bentuk antisipasi ke depan, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama para ahli teknik beton, saat ini menghitung kembali kekuatan dari bangunan gedung rumah sakit.

"Ini untuk memberikan kepastian dan keyakinan kepada pasien yang ada di rumah sakit, tidak ada rasa mamang (khawatir) untuk masuk kembali," ujarnya.

Menurut dia, datangnya gempa bumi tidak bisa diprediksi. Makanya, ia berharap seluruh manajemen rumah sakit di Kota Surabaya untuk memastikan punya SOP penanganan maupun evakuasi terhadap pasien jika terjadi gempa.

"Alhamdulillah kemarin Rumah Sakit Unair ketika terjadi (gempa), evakuasinya sangat cepat dan (pasien) segera bisa tertangani," ujarnya.

Selain itu, Wali Kota Eri mengaku jika pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit di Surabaya. Ini untuk memastikan seluruh pasien memiliki keyakinan dan tidak khawatir ketika menjalani perawatan di rumah sakit.

"Jangan terlalu khawatir berlebih, karena setiap rumah sakit pasti punya SOP terkait evakuasi," tutur Wali Kota Eri.

Ketika ditanya soal mitigasi bencana gempa terhadap rumah sakit ke depan, Wali Kota Eri memaparkan jika pemkot bersama ahli bangunan gedung akan menghitung ulang kekuatan struktur bangunan. Seluruh rumah sakit akan dihitung ulang struktur kekuatan bangunan terhadap gempa.

"Jadi dihitung kekuatan daya gempanya. Karena ketika gempa itu (bangunan) ada hitungan, gempa yang diprediksi 5, 6 atau 7. Nah ini kemarin sempat (magnitudo) 6.5. Padahal (bangunan) yang kita hitung di Surabaya rata-rata (magnitudo) 5 sampai 6," paparnya.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri menyebutkan ke depan seluruh rumah sakit di Surabaya akan dihitung ulang kekuatan struktur bangunan terhadap daya gempa. Perhitungan kekuatan bangunan dilakukan terhadap daya gempa dengan magnitudo sekitar 6.5 sampai 7.

"Maka apakah ada perkuatan-perkuatan (bangunan rumah sakit) yang perlu dilakukan. Ini nanti kita sampaikan kepada rumah sakit," tandasnya.

147 Pasien Kembali ke Kamar

Seluruh pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) yang dievakuasi dan dirawat di area parkir akibat imbas gempa di Timur Laut Tuban, Jawa Timur, telah kembali masuk ruangan, pada Sabtu (23/03/2024).

Hal ini diungkapkan oleh Humas RSUA Aditea Putri SpPK. Ia menjelaskan, jika proses evakuasi kembali ke ruangan rawat inap itu rampung sekitar pukul 09.30 WIB.

"Jam 09.30 WIB tadi sudah selesai kembali masuk ke ruangan semua," ungkapnya, Sabtu (23/3/2024).

Sebelumnya, ada sekitar 160 pasien yang dirawat di tenda darurat seluas 6x12 meter dengan kapasitas maksimal 20 orang.

"Yang kembali ke ruangan gedung RSUA ada 147 pasien. Sisanya, 13 pasien telah diperbolehkan pulang," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan,  meski seluruh pasien telah kembali ke ruangan, tenda darurat belum dibongkar.

Tenda darurat itu tetap berdiri dan bersifat standby saja, meski pihaknya telah mendapat konfirmasi dari BMKG bila potensi adanya gempa susulan itu kecil.

"Tenda masih ada tiga yang berdiri. Sifatnya hanya untuk antisipasi saja. Tadi juga telah mendapat konfirmasi dari BMKG potensi gempa susulan itu kecil," pungkasnya.

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg),rls/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.