SURABAYA (Lenteratoday) - Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno, membantah bahwa Satpol PP telah melakukan penertiban dengan cara yang tidak humanis. Bantahan itu dilakukan seiring dengan beradarnya video di medsos yang seolah olah menunjukkan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sembarangan.
Bahkan, Anas Karno mengatakan bahwa video yang beredar itu telah dipotong. "Sebenarnya Satpol PP cukup humanis dalam melakukan penertiban, bisa dilihat dari video fullnya, yang beredar di masyarakat itu video yang sudah dipotong, ini yang bikin ramai kemarin," tutur Anas Karno, Rabu (20/03/2024).
Untuk diketahui, Satpol PP melakukan penertiban untuk yang kedua kalinya terhadap pedagang pasar tumpah di Jalan Kutisari Selatan V pada Rabu (13/3/2024) lalu.
Pasca penertiban tersebut, sempat beredar di masyarakat potongan video ketika Satpol PP melakukan penertiban terhadap pedagang pasar tumpah di sana. Video yang beredar menimbulkan polemik di masyarakat karena Satpol PP dinilai tidak humanis dalam melakukan penertiban.
Walaupun begitu, Politisi PDI Perjuangan ini mengingatkan kepada Satpol PP agar dalam bertugas senantiasa melakukan penyesuaian dengan kultur yang ada di masyarakat, khususnya saat melakukan penertiban.
"Misalnya, nanti jika menertibkan pedagang perempuan lebih baik yang menertibkan itu anggota Satpol PP yang perempuan juga, agar kesannya penertiban itu bisa lebih humanis dan soft," bebernya.
Di sisi lain juga, Anas Karno meminta para pedagang di sana untuk taat dan tertib pada aturan yang telah ditetapkan, bahwa Jalan Kutisari Selatan V itu peruntukannya bukan sebagai lokasi dan area untuk berdagang atau mendirikan pasar.
"Saya minta semua pihak bisa mematuhi aturan yang ada dan mendukung keberadaan dari Freshmarket, sama-sama kita membiasakan diri untuk membangun ketertiban di Kota Surabaya dan meramaikan pasar yang telah disediakan," pungkasnya. (*)
Reporter: Pradhita (mg) | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
