20 April 2025

Get In Touch

Pemkot Malang Pastikan Ketersediaan Pangan Terjangkau Menjelang Lebaran

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat meninjau lapak pedagang di Pasar Dinoyo, Selasa (19/3/2024). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat meninjau lapak pedagang di Pasar Dinoyo, Selasa (19/3/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus intensif memastikan ketersediaan pangan terjangkau bagi masyarakat, menjelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 nanti. Terbaru, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat secara langsung meninjau kondisi beberapa pasar tradisional hingga pusat distribusi BBM di kota tersebut.

Wahyu berharap langkah ini mampu menjaga stabilitas harga pangan dan meminimalisir potensi kelangkaan bahan bakar kendaraan, sehingga masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan nyaman.

Di Pasar Besar Malang (PBM), Wahyu bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, langsung meninjau Warung Tekan Inflasi (WTI) serta memastikan ketersediaan bahan pokok, terutama beras di pasar tersebut.

"Di WTI situ kan sudah ada beras SPHP. Alhamdulillah stok dan harganya memang kita berikan intervensi sehingga terjangkau untuk masyarakat," ujar Wahyu, ditemui usai kunjungan tersebut, Selasa (19/3/2024).

Selain itu, Pemkot Malang juga meninjau Pasar Dinoyo dan beberapa lapak pedagang di dalamnya. Meskipun terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti daging ayam, bawang putih, dan cabai, namun Wahyu menyebut jika harga beras dan gula relatif stabil.

Namun, Wahyu menyoroti pada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, terutama daging ayam dan telur. Menurutnya, harga daging ayam mengalami kenaikan menjadi Rp 39 ribu per kilogram, setelah sebelumnya di harga Rp 30 ribu. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Malang berencana untuk mencari stok telur di daerah lain melalui kerjasama antar daerah (KAD) dan mendistribusikannya melalui WTI.

"Kemudian kalau telur itu ada yang Rp 30-31 rb per kilo. Kemudian gula, bawang putih, cabai, itu relatif stabil. Kalau beras juga relatif stabil. Sebelum kami berangkat tinjauan tadi juga ada penjelasan dari BI, yang menyatakan bahwa ada beberapa komiditi yang cenderung naik selain cabai, daging, telur, dan minyak goreng," tambahnya.

Langkah strategis lainnya yang diambil oleh Pemkot Malang yakni dengan melibatkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kelurahan Tlogomas. Di GPM ini menurutnya, harga telur hanya Rp 29 ribu per kilogram dan harga ayam segar berkisar pada Rp 31 ribu.

Selain mengawasi ketersediaan pangan, Pemkot Malang juga memastikan ketersediaan BBM menjelang libur Lebaran. Menurutnya, kunjuntan ke Depo Pertamina dilakukan untuk memastikan pasokan BBM mencukupi.

"Kita hanya perlu menjaga terkait dengan distribusi solar dan LPG. Dan terkait dengan prediksi peningkatan jumlah volume kendaraan, itu kami meminta koordinasi dengan Pertamina. Karena tentunya dengan waktu liburan yang cukup panjang, yang datang ke Kota Malang ini tidak hanya mudik tetapi juga untuk liburan atau berwisata," terangnya.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Dinoyo, Tutik, menyebutkan jika harga daging ayam telah mengalami kenaikan sejak satu bulan yang lalu. Saat ini, ia menjual daging ayam seharga Rp 38 ribu per kilogram, setelah sebelumnya berada di kisaran Rp 35 ribu. Tutik mengakui, kenaikan harga tersebut cukup berdampak pada penurunan jumlah penjualan daging ayam per harinya.

"Pembelinya ya berkurang. Biasanya pas harga normal bisa jual 50 Kg, sekarang gak ada setengahnya, paling ya 30 Kg per hari. Kalau ayam murah kan banyak yang beli. Kalau tahun kemarin, menjelang lebaran memang mahal, tapi pas puasa gak naik kayak sekarang ini," ungkap Tutik. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.