20 April 2025

Get In Touch

Usai Diamankan Satpol PP, PSK di Kota Malang Ingin Tobat di Bulan Ramadan

Beberapa PSK yang terjaring dalam Operasi Pekat oleh Satpol PP Kota Malang. (Dok. Satpol PP Kota Malang)
Beberapa PSK yang terjaring dalam Operasi Pekat oleh Satpol PP Kota Malang. (Dok. Satpol PP Kota Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) SR (26) mengatakan keinginannya untuk bertobat di bulan Ramadan ini. Hal tersebut diungkapkan SR usai menjalani pembinaan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang.

Sebelumnya, SR terlibat dalam praktik prostitusi sebagai bagian dari jaringan open BO di kota ini, yang berhasil diamankan oleh Satpol PP Kota Malang, Senin (11/3/2024) malam kemarin.

"Aku selama pembinaan dari dinas sosial itu banyak belajar berharga. Dan uang itu gak ada apa-apanya, gak ada harganya ketimbang waktu, kesehatan, dan lainnya," ujar Sari, ditemui di Mako Satpol PP Kota Malang usai melakukan wajib lapor, Kamis (14/3/2024).

Diketahui, SR bersama beberapa rekan PSK lainnya tertangkap dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Malang. Ketika sebagian umat muslim melaksanakan ibadah salat tarawih pertama di hari Senin (11/3/2024), SR diamankan saat sedang melayani pelanggan di sebuah hotel.

Lebih lanjut, saat ini SR mengakui, pengalaman mulai dari terjaring operasi hingga mengikuti proses pembinaan, telah membantunya menyadari nilai-nilai hidup dan menguatkan tekadnya untuk bertaubat.

"Saat itu saya masuk di tempat pembinaan seperti tempatnya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Ya, mungkin kelihatan normal tapi sebenarnya gila. Pelajaran berharga yang saya dapat selama pembinaan. Jadi saya ingin lebih menghargai waktu daripada uang dan kehidupan duniawi," terang SR.

Terlebih dalam momen bulan Ramadan ini, menurutnya juga menjadi salah satu alasan untuk bertobat, dan membuka lembaran baru untuk meninggalkan profesinya sebagai pemuas nafsu.

"Saya kira akan berhenti saja dari pekerjaan Open BO ini, sekalian Bulan Ramadan, jadi moment yang pas," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.