
SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi Pasar Murah di sebanyak 244 titik yang tersebar merata di 31 Kecamatan se-Kota Surabaya. Pasar Murah akan digencarkan oleh Pemkot hingga akhir tahun ini.
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Alfian Limardi menyatakan meskipun Pasar Murah dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi dan ketersediaan harga bahan pokok, namun Pasar Murah harus tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok warga yang kurang mampu.
"Sebisa mungkin pasar murah ini harus diutamakan untuk kalangan yang kurang mampu, karena sasaran dan patokan harga bahan pokok yang dijual di pasar murah ini lebih menyasar ke arah sana," ujar Alfian Limardi, Rabu (13/3/2024).
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengapresiasi keberadaan Pasar Murah yang secara efektif sudah tersebar merata di seluruh kecamata di Kota Surabaya.
"Dengan banyaknya keberadaan Pasar Murah saya harap warga kurang mampu bisa mudah mengakses dan justru disitu letak efektifnya ketika semua kalangan akhirnya dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka terutama ketika Ramadhan seperti sekarang," jelasnya.
Alfian juga menyarankan kepada Pemkot untuk bisa menyediakan metode pembayaran yang beragam seperti Cashless, agar masyarakat dan petugas bisa efisien dalam transaksi dan mengurangi potensi peredaran uang palsu di bulan Ramadhan seperti saat ini.
Menurut Alfian, yang terpenting baginya ialah, jangan sampai keberadaan Pasar Murah justru akan mematikan usaha pedagang lokal. Ia menilai sangat perlu untuk komunikasi intens antara Pemkot, Dinas terkait, dan pedagang lokal terkait keberadaan operasi Pasar Murah.
"Pemkot dan pedagang lokal harus bisa sharing agar tidak saling head to head atau bersaing satu dengan yang lain sehingga bisa jalan beriringan, jika memungkinkan Pemkot bisa melibatkan pedagang lokal disekitar pasar murah untuk terlibat dalam operasi ini," pungkasnya.
Reporter: Pradhita (mg)/ Editor: widyawati