PALANGKA RAYA (Lenteratoday) -Karena kondisinya semakin mengkhawatirkan, maka pada Senin, 11 Maret 2024 status kebencanaan di Kota Palangka Raya ditingkatkan dari siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana banjir.
Rapat dipimpin oleh Asisten 1 Pj Wali Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan, yang dihadiri oleh Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, perwakilan TNI, Polri, BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Peningkatan status ini merupakan respons terhadap kondisi banjir yang semakin mengkhawatirkan dan dampaknya terhadap masyarakat," papar Sahdin, Senin (11/3/2024).
Rapat yang dilaksanakan di Tenda Posko SDN 1 Langkai ini menetapkan status tanggap darurat akan berlaku selama tujuh hari ke depan, dan akan dilakukan evaluasi setiap hari. Hal ini untuk memastikan respons cepat dan efektif terhadap situasi banjir yang terjadi di wilayah setempat.
Sahdin mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan adanya potensi kenaikan debit air dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Perkembangan informasi selanjutnya akan terus diperbarui oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya.
"Bagi masyarakat yang berada di wilayah yang debit airnya cukup tinggi, disarankan untuk mengungsi di Posko pengungsian yang telah disediakan oleh Pemkot Palangka Raya," ucapnya.
Sementara itu Plt Kepala Pelaksana BPBD Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi, mengatakan ada 18 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan di Palangka Raya yang terendam banjir dan sebanyak 2.470 Kepala Keluarga (KK) atau 5.773 jiwa yang terdampak.
Diantara Kelurahan yang terendam banjir antara lain Kelurahan Pahandut, Tumbang Rungan, Langkai, Palangka, Bukit Tunggal, Bereng Bengkel, Kameloh Baru, dan lainnya.
"Kami dari BPBD bersama instansi terkait akan terus berupaya menangani dan memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH
.jpg)
.jpg)
