
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Jelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, beberapa komoditas pangan di Kota Palangka Raya sudah mengalami kenaikan harga. Terkait hal ini, Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, melalui Dinas terkait untuk terus memantau pergerakan harga serta memastikan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok (Bapok).
"Memang terjadi kenaikan harga pada beberapa bahan pangan, namun untuk stok bahan kebutuhan pokok Pemkot harus memastikan aman dan mencukupi," papar Ruselita, Senin (4/3/2024).
Berdasarkan informasi dari Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga seperti beras, cabe dan telur ayam. Namun kenaikan harga ini dinilai masih fluktuatif atau tidak signifikan, dalam arti tidak mempengaruhi harga komoditas bahan pokok lainnya.
Ruselita melanjutkan, jika dilihat dari penyebab naiknya harga bahan pangan, seperti yang terjadi pada beras lokal dan beras jawa, disebabkan karena adanya pengaruh iklim El nino yang melanda di sejumlah daerah penghasil beras, yang mengakibatkan para petani beras mengalami gagal panen.
"Hal yang sama juga dialami oleh para petani cabai yang mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem yang berdampak pada naiknya harga cabai di pasaran," ungkapnya.
Ruselita menambahkan, harus diakui jika pasokan bahan kebutuhan pokok di Kota Palangka Raya memang sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah, sehingga kenaikan harga beberapa komoditas tidak bisa dihindari.
Namun ia mengapresiasi upaya Pemkot setempat melalui DPKUKMP Kota Palangka Raya yang telah melakukan berbagai upaya antisipasi terhadap kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok dengan gencar melakukan operasi pasar murah maupun pasar penyeimbang.
“Selain itu kami mengimbau masyarakat agar jangan melakukan panic buying atau belanja secara berlebihan, karena Pemkot memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat aman ketersediaannya,” pungkasnya. (*)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi