20 April 2025

Get In Touch

Antisipasi Kenaikan Harga Beras Pemkot Surabaya Hadirkan Kios TPID, Catat Alamatnya!

Salah satu kios TPID Pemkot Surabaya menyediakan beras dengan harga murah
Salah satu kios TPID Pemkot Surabaya menyediakan beras dengan harga murah

SURABAYA (Lenteratoday) -Jelang Ramadan, kebutuhan bahan pokok terutama untuk beras premium mengalami kenaikan harga. Saat ini harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium berada di angka Rp13,900/Kg. 

Guna memenuhi kebutuhan warga terkait bahan pokok beras, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerjasama dengan Bulog menggelontorkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga Rp10,900/Kg.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Devie Afrianto mengatakan, jika beras SPHP bisa dibeli masyarakat di Kios TPID.

Bahkan saat ini sudah ada sembilan Kios TPID yang telah berjalan, dan setiap pekan, perputaran beras di Kios TPID mencapai sekitar 100 ton.

Kios TPID tersebut tersebar di beberapa wilayah di Surabaya di antaranya Pasar Tambahrejo, Pasar Wonokromo, Pasar Genteng Baru, Pasar Pucang Anom, Pasar Dukuh Menanggal, FreshMarket Kutisari, Pasar Nambangan, dan Pasar Kupang Gunung.

"Setiap minggunya ada sekitar 100-an ton (beras) berputar dan terus akan ditambah. Minggu ini kita juga targetkan menambah sekitar 18 Kios TPID dan itu akan ditambah lagi," ucapnya, Kamis (29/02/2024).

Devie menjelaskan, keberadaan Kios TPID ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk membeli bahan pangan dengan harga HET. Selain itu, masyarakat juga diberikan alternatif pilihan beras di Kios TPID.

"Jadi, masyarakat mendapat alternatif pilihan untuk membeli kebutuhan bahan pokok, terutama beras. Di sana kita menyediakan alternatif produk beras yang kualitasnya sama atau mendekati premium dengan harga yang sangat kompetitif," jelasnya.

Devie juga mengungkapkan, jika panen raya diperkirakan terjadi pada Maret 2024. Menurutnya, panen raya ini akan berpengaruh terhadap menurunnya harga bahan pangan, terutama beras.

"Jadi nanti setelah bulan Maret, diperkirakan harga kembali di titik normal. Mungkin sekitar 1-2 bulan setelah Maret, itu benar-benar normal. Tapi pada saat kita masuk ke fase panen raya, harga sudah mulai bergerak ke titik normal," ujar Devie.

Sementara itu, Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Dwi Suryaning Endah Yanie mengungkap kenaikan harga bahan pokok biasanya terjadi saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Sebab, kebutuhan bahan pangan saat HBKN akan meningkat.

Selain itu, kenaikan harga bahan pangan juga disebabkan oleh beberapa faktor pemicu lain, seperti dampak cuaca ekstrem El Nino yang berkepanjangan.

"Karena kebutuhan akan bahan pangan meningkat, sehingga demand-nya (permintaan) tinggi dan kemungkinan suplai menurun. Itu yang membuat harga-harga meningkat, sehingga membuat daya beli masyarakat berkurang," tukasnya.

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg)|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.