20 April 2025

Get In Touch

Tinjau Bozem Tunggulwulung, Pj Wali Kota Malang Beri Beberapa Catatan Perbaikan

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, didampingi jajaran Kepala OPD Kota Malang, saat meninjau Bozem Tunggulwulung, Rabu (28/2/2024). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, didampingi jajaran Kepala OPD Kota Malang, saat meninjau Bozem Tunggulwulung, Rabu (28/2/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, melakukan inspeksi menyeluruh terhadap operasional Bozem Tunggulwulung, Rabu (27/2/2024). Wahyu mengatakan, keberadaan bozem merupakan bagian integral dari masterplain drainase yang bertujuan untuk meminimalisir banjir dan genangan di Kota Malang.

Meskipun menurutnya operasional bozem telah cukup optimal, namun ia memberikan tambahan catatan terkait tidak adanya penanda ketinggian air, yang dianggap sebagai hal krusial untuk pemantauan efektif, terutama pada kondisi cuaca hujan deras.

"Tadi saya sudah kasih masukan untuk itu, kan gak ada penanda ketinggian level air yang ada di sini. Padahal itu bisa digunakan untuk kita melihat setiap hari kalau hujan deras ketinggian airnya berapa, jadi bisa memantau. Hanya tambahan saja, tapi kalau operasional bozemnya sudah optimal," ujar Wahyu, ditemui usai melakukan tinjauan, Rabu (28/2/2024).

Dalam tinjauannya ini, Pj Wahyu menyebutkan potensi optimalisasi Bozem Tunggulwulung untuk mengurangi banjir genangan di wilayah Soekarno-Hatta. Mengingat selama musim hujan, wilayah tersebut selalu menjadi langganan banjir genangan yang kerap dikeluhkan oleh warga.

"Ini kan total volume kapasitasnya 2.871 meter kubik. Kalau dilihat dari tampungan atau kapasitasnya ini, apabila curah hujan tinggi bagus sekali untuk menghindari genangan air di Suhat. Di sini memanfaatkan saluran irigasi yang dari atas dimasukkan ke sini termasuk air-air dari perumahan sini yang gak bisa meresap langsung ke tanah, dialirkan ke sini," terang Wahyu.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menunjukkan kesiapannya untuk mengimplementasikan perbaikan sesuai arahan Pj Wali Kota Wahyu. Selain penambahan penanda batas ketinggian air. Dandung menyebut, akan memberikan fokus pada faktor keamanan, dengan penambahan sarana dan prasarana, termasuk treatment pada musim hujan untuk menjaga estetika lingkungan sekitar Bozem Tunggulwulung.

"Karena dimungkinkan bozem ini akan menjadi tempat atau sarana seperti refreshing masyarakat sekitar. Selain itu kita harus menambah sarana dan prasarana di sini. Seperti di musim hujan rumputnya tinggi, nanti akan dilakukan treatment. Ditanami oleh tanaman peredu agar lebih cantik," paparnya.

Tak hanya itu, Dandung juga merinci rencana pembuatan pintu keluar-masuk air, yang diharapkan untuk memberikan kontrol lebih baik terhadap aliran air.

"Pintu air sebelah selatan memang sengaja kami tutup. Itu sudah ada pembatas ramnya, karena di situ kapasitas sampah yang masuk begitu banyak, itu kalau kita buka justru sampah masuk ke bozem. Kalau sementara ini air masuk, air ke luar karena belum ada pintunya. Jika sudah ada pintu bisa kami atur kapan bisa kami buka dan tutup, sehingga fungsi utama dari bozem selain pengendali banjir juga bisa untuk menjaga ketersediaan air bawah tanah khususnya di lokasi sekitaran bozem," urai Dandung. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.