20 April 2025

Get In Touch

Pemkot Kediri Gencarkan Transisi PAUD-SD Menyenangkan

Ratusan guru PAUD dan SD di Kota Kediri saat mengikuti Workshop Penguatan Implementasi Gerakan Transisi PAUD-SD 2024 yang menyenangkan.
Ratusan guru PAUD dan SD di Kota Kediri saat mengikuti Workshop Penguatan Implementasi Gerakan Transisi PAUD-SD 2024 yang menyenangkan.

KEDIRI (Lenteratoday) - Ciptakan fase transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri mensinergikan seluruh guru PAUD dan SD se-Kota Kediri dalam Workshop Penguatan Implementasi Gerakan Transisi PAUD-SD 2024 yang menyenangkan.

Siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Rabu (28/2/2024) menyebutkan workshop ini diadakan, Selasa (27/2/2024). Dijelaskan, kegiatan tersebut digelar berdasarkan Surat Edaran Dirjen PAUD dan Dikdasmen Kemendikbudristek No: 0759/C/HK.04.01/2023 yang mengatur penguatan transisi dari PAUD ke SD Kelas Awal.

“Atas dasar surat tersebut Dindik ingin meneruskan ke kesatuan Dindik utamanya agar pelaksanaan dalam surat tersebut bisa maksimal,” terang Anang Kurniawan, Kepala Dindik Kota Kediri.

Ditambahkan, terdapat tiga fokus yang ditekankan dalam menciptakan transisi menyenangkan, di antaranya: PPDB yang tidak menerapkan baca tulis hitung (calistung), perkenalan lingkungan sekolah selama dua minggu pertama, serta pembelajaran di PAUD dan SD yang menyenangkan.

“Untuk menuju ke sana, terutama guru-guru PAUD dan SD kelas 1, serta pengawas kita hadirkan dalam workshop ini,” ujarnya.

Anang juga memberikan tanggapan terhadap fenomena beberapa orang tua yang masih menganggap kemampuan calistung sebagai tolok ukur kecerdasan anak. Menurutnya, setiap anak dianugerahi kemampuan yang berbeda-beda, sehingga peran guru dalam memperhatikan sisi emosional anak perlu ditingkatkan.

“Di dalam SE tersebut penekanan sekolah yang menyenangkan harus kita terapkan, jangan sampai pola pikir lama itu membuat anak tidak mau sekolah,” jelas Anang.

Anang berharap melalui workshop ini, pelaksanaan dan implementasi transisi PAUD bisa berjalan dengan maksimal dengan melibatkan peran orang tua untuk bisa mensukseskan program ini.

“Secara psikologis anak di rumah harus dijaga orangtua,” tegasnya. Sebagai informasi, dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara tersebut menghadirkan narasumber dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur.

Turut hadir juga Novita Bagus Alit, Bunda PAUD Kota Kediri yang mengapresiasi penuh program ini. Menurutnya, sekolah bukan tempat yang menakutkan bagi anak-anak dengan kemampuan dan bakat yang berbeda-beda, melainkan tempat menimba ilmu yang menyenangkan.

“Setiap anak punya hak untuk belajar dan mereka perlu didengar keinginannya, sehingga guru harus memahami karakter anak dan menghadapi psikologis anak,” ucapnya.

Untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan ini, lanjut Novita, diperlukan kesiapan lembaga, tenaga pendidik, serta orang tua dalam mendukung minat dan bakat anak. “Sekolah perlu memberikan pelayanan sesuai kebutuhan anak dengan prinsip merdeka belajar,” tandasnya.

Sedangkan dari sisi guru, Joko Purnomo, Pengawas TK Kota Kediri menilai output dari penerapan transisi sekolah yang menyenangkan ini anak tidak mengalami trauma atau takut. Ia juga berterima kasih kepada Dindik yang telah menyelenggarakan workshop ini karena diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

“Di fase transisi tersebut anak hanya perlu mempersiapkan bekal social skill dan keberanian,” tuturnya. Pihaknya juga menyosialisasikan kepada orang tua/wali murid dengan melaksanakan parenting yang menekankan bahwa kesiapan anak dikenalkan calistung adalah di kelas 1 SD. (*)

Reporter: Gatot Sunarko/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.