
Pasuruan-Berbagai inovasi dan gebrakan terus dilakukanpemerintah daerah untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan BupatiPasuruan, HM Irsyad Yusuf dengan membuat terobosan baru dengan ‘Kebal Covid-19’.
Inovasi merupakan singkatan dari Keluarga Berdaya LawanCovid-19. Tujuannya adalah menjadikan keluarga semakin tangguh, kuat dan berdayameski di tengah pandemi Virus Corona, sekaligus memasuki era new normal.
Di sela-sela kesibukannya di Pendopo Kabupaten Pasuruan,Kamis (25/06/2020) siang, Bupati Irsyad mengatakan, inovasi ‘Kebal Covid-19’merupakan strategi baru dalam mengatasi dampak lanjutan ekonomi akibat pandemicCovid-19. Inovasi tersebut berbasis keluarga, berdimensi pemberdayaan masyarakat,berakar tradisional/lokal, berperikehidupan normal baru dan berdaya jangkaumasa depan.
“Inovasi ini bersifat jangka panjang. Ide yang sayamunculkan di saat Pak Presiden Jokowi mengumumkan adanya new normal untukIndonesia. Sejak Juni ini juga, inovasi Kebal Covid-19 saya sampaikan sebagaisalah satu cara untuk mengatasi efek yang akan terjadi karena pandemic yangbelum berkesudahan,” katanya.
Dengan adanya inovasi ini, maka output yang diharapkanadalah semakin berdayanya setiap keluarga dalam melawan Covid-19. DijelaskanIrsyad, berdaya dalam hal ini meliputi 8 aspek kehidupan. Yakni berdayaliterasi, daya mitigasi, daya kesehatan dan lingkungam daya pendidikan, spiritual,wirausaha, ekonomi dan sosial.
“Yang namanya berdaya berarti memiliki kemampuan yang sangatcukup dalam menghadapi apapun. Termasuk kemungkinan terburuk dari wabah viruscorona ini. Setiap keluarga sudah siap untuk selalu survive atau bertahan meskidi tengah pandemi,” jelasnya.
Untuk mewujudkan 8 daya tersebut, maka dalam pelaksanaannyaharus dikolaborasikan dengan inovasi Kabupaten Pasuruan yang sudah berjalanhingga kini. Seperti Rumahku Surgaku (Pembangunan Berbasis Keluarga), WakMuqidin (Wayahe Kumpul Mbangun TPQ lan Madin), Satrya Emas (Pusat Strategi dan LayananEkonomi Maslahat), Perwira Keluarga (Perempuan Wirausaha Berbasis Keluarga),Pasuruan Gumuyu (Kabupaten Pasuruan Guyub Rukun Bersatu Padu), Gerakan YukNonggo (Gerakan Untuk Belanja Di Tetangga), Agawe (Ayo Nggawe WC), Kenduren Mas(Kendaraan Urun Rembug Masyarakat), dan jargon pelayanan public lainnya.
Kata Irsyad, inovasi ini pun sejalan dengan denganfungsi-fungsi utama keluarga. Yakni fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta dankasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi,dan pembinaan lingkungan
“Jika semua fungsi tersebut dijalankan dengan baik, keluargabenar-benar dapat menjadi miniatur dunia yang indah dan berkah. Semua anggotakeluarga akan mendapatkan social support menghadapi wabah ini. Keluarga jaditangguh dan kuat dalam menghadapi dampak dari virus corona ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Irsyad menegaskan bahwa inovasi ‘Kebal Covid-19’menggunakan pendekatan kebijakan buffer (penyangga), stock (persediaan) andflow (mengalir). Kebijakan Buffer adalah pemberdayaan ketahanan keluargasebagai penyanga dari aspek kesehatan dan ketahanan pangan.
Sedangkan kebijakan stock adalah peran pemerintah dalammemastikan pendidikan dan pelatihan ketrampilan keluarga pada aspek ekonomipotensial dan aspek pelatihan ketrampilan hidup atau life skill.
Sementara untuk kebijakan flow adalah kebijakan pemerintahdaerah dalam menjamin tersedianya lapangan pekerjaan yang bisa diakses olehkeluarga. Sehingga kehidupan ekonominya tetap berjalan meski masih dalamsituasi pandemic.
“Yang jelas, inovasi ini didukung dan dilaksanakan oleh seluruhOPD di Lingkup Pemkab Pasuruan. Serta juga harus melibatkan seluruh lapisanmasyarakat, akademisi, tokoh masyarakat dan stake holder terkait. Intinyaadalah kegotong royongan semua lapisan masyarakat yang dimulai dari penguatankeluarga,” ucap Irsyad.(ist)