
AMMAN (Lenteratoday) -Raja Yordania Abdullah II mengeluarkan peringatan kepada Israel dalam pertemuan dengan presiden Palestina, Mahmoud Abbas, pada hari Minggu.
Dia menyatakan potensi terjadinya perang regional yang lebih meluas jika Israel terus melanjutkan kampanye militer di Jalur Gaza selama bulan suci Ramadhan pada bulan Maret.
Dalam pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Abdullah memperingatkan tentang konsekuensi "kelanjutan perang di Gaza selama bulan suci Ramadan, yang dapat meningkatkan ancaman perluasan konflik," dikutip dari kantor berita resmi Yordania, Petra, pada hari Senin (26/02/2024).
Dalam pertemuan tersebut, selain memperingatkan mengenai kelanjutan perang di Gaza selama bulan suci Ramadan, Presiden Abbas juga memberikan laporan kepada Raja Abdullah mengenai perkembangan terakhir di Palestina.
Sementara, Presiden Abbas menyampaikan pesannya kepada semua pihak untuk segera menghentikan agresi Israel terhadap rakyat Palestina. Dia juga mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, terutama di bagian utara yang mengalami bencana kelaparan.
Presiden menegaskan penolakannya terhadap pemindahan warga Palestina, baik di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat, termasuk Yerusalem. Ia juga memperingatkan akan bahaya besar yang ditimbulkan oleh serangan tentara penjajah ke kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza.
Negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza telah dilanjutkan di Doha, demikian dilaporkan oleh media pemerintah Mesir pada hari Minggu. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa kesepakatan apapun tidak akan mencegah serangan di Rafah.
Hal ini, katanya, akan membuat Israel dalam beberapa minggu lagi akan meraih "kemenangan total" atas Hamas yang serangannya terhadap Israel pada 7 Oktober lalu memicu konflik.
Israel telah mengeluarkan peringatan bahwa jika militan Hamas tidak membebaskan sandera yang tersisa di Gaza pada awal Ramadan, maka Israel akan terus bertempur selama bulan suci tersebut. Ancaman termasuk di Rafah sepanjang perbatasan Mesir, di mana sekitar 1,4 juta warga Gaza mengungsi.
Ramadan dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 10 atau 11 Maret, bergantung pada kalender Hijriah.
Sumber: Al Arabiya/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH